Show simple item record

dc.contributor.authorSETYOWATI, Elis
dc.date.accessioned2024-06-06T03:59:20Z
dc.date.available2024-06-06T03:59:20Z
dc.date.issued2024-05-16
dc.identifier.nim200210103038en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121121
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 6 Juni 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti L. betina. Data kasus DBD di Kabupaten Jember menunjukkan angka yang cukup tinggi, terutama pada bulan September 2022 dengan 512 kasus dan Januari 2023 dengan 32 kasus setiap minggunya. Pengendalian DBD dilakukan oleh masyarakat dengan cara membasmi jentik nyamuk menggunakan gerakan 3M plus. Selain itu, terdapat insektisida nabati yang diperoleh dari tanaman yang dapat membunuh larva nyamuk dan sifatnya ramah lingkungan. Tanaman tersebut yaitu mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yang mengandung senyawa metabolik sekunder sehingga dapat membunuh larva nyamuk Aedes aegypti L. dan babadotan (Ageratum conyzoides L.) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan larva nyamuk. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsentrasi LC50 campuran ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan babadotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L. dengan produk akhir berupa leaflet. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Toksikologi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan campuran ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan babadotan (Ageratum conyzoides L.) dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, 800 ppm dengan 3 kali ulangan. Perlakuan menggunakan kontrol positif dan negatif, setiap perlakuan menggunakan 20 ekor larva. Konsentrasi LC50 dilakukan dengan melakukan analisis probit pada SPSS. Hasil dari analisis ini yaitu campuran ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan babadotan (Ageratum conyzoides L.) dapat membunuh 50% larva Aedes aegypti sebesar 332,616 ppm. Konsentrasi tertinggi (batas atas) yang dapat membunuh larva pada LC50 yaitu 501,203 ppm dan konsentrasi terendah (batas bawah) yang dapat membunuh larva pada LC50 yaitu 202,735 ppm. Senyawa metabolik sekunder yang dihasilkan dari daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan babadotan (Ageratum conyzoides L.), seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin, memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti L. Hasil akhir produk penelitian ini adalah leaflet. Untuk mengetahui kelayakan produk ini dilakukan validasi oleh ahli materi, media, dan masyarakat umum. Nilai rata – rata dari validasi ini sebesar 85,4% yang menunjukkan bahwa leaflet ini sangat layak digunakan.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes. Pembimbing Anggota Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectMahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)en_US
dc.subjectBabadotan (Ageratum conyzoides L.)en_US
dc.subjectLarva Nyamuk Aedes Aegypti L.en_US
dc.titleToksisitas Campuran Ekstrak Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dan Babadotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti L. dan Pemanfaatannya sebagai Leafleten_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Biologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 4 Juni 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record