Pengaruh Model Experiential Learning Terintegrasi Media Teachmint Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Sejarah
Abstract
Merdeka belajar menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik, pembelajaran aktif, kegiatan berbasis proyek, dan integrasi teknologi dalam
pendidikan. Untuk mencapai pembelajaran abad 21 pendidik harus lebih kreatif
dalam melakukan inovasi pembelajaran. Model Experiential Learning adalah
model pembelajaran berdasarkan pengalaman. Pengalaman menjadi faktor utama
dalam pembelajaran,peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya dalam
kegiatan belajar. Experiential Learning membantu peserta didik untuk mengaitkan
materi pembelajaran dengan keadaan nyata, sehingga peserta didik dapat
memahami informasi yang di dapatkan. Model tersebut akan diintegrasikan dengan
media Teachmint adalah penyedia infrastruktur pendidikan dan platform
pengajaran terbesar di India. Penggunaan Teachmint dapat mendigitalisasikan kelas
melalui teknologi ruang kelas yang telah disediakan. Teachmint memungkinkan
pendidik untuk melakukan kelas online maupun tatap muka melalui solusi
pembelajaran interaktif dua arah dengan berbagi video. Selain itu, teachmint juga
menawarkan fitur-fitur seperti menandai kehadiran, melakukan tes, membuat ruang
kelas dan proyek individu, dan berbagi materi pelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Apakah terdapat pengaruh
model Experiential Learning terintegrasi media Teachmint terhadap motivasi
belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah? dan 2) Apakah terdapat pengaruh
model Experiential Learning terintegrasi media Teachmint terhadap hasil belajar
kognitif peserta didik pada mata pelajaran sejarah?. Tujuan penelitian adalah untuk
memverifikasi signifikan penerapan model Experiential Learning terintegrasi
media Teachmint terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran sejarah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian
One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini yakni peserta didik
kelas X-A hingga X-K semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024. Teknik sampel
yang dipakai yakni simple random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik angket, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji
paired sample t test berbantuan software SPSS 25 for windows.
Hasil penelitian memperoleh: (1) Uji paired sample t-test menunjukkan
nilai t sebesar -10,667 (df=35) dan nilai signifikansinya 0,000. Angka signifikansi
menunjukkan nilai lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian,
dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan
posttest motivasi belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan model experiential learning terintegrasi media teachmint. (2) Uji
paired sample t-test menunjukkan nilai t sebesar -22,375 (df=35) dan nilai
signifikansinya 0,000. Angka signifikansi menunjukkan nilai lebih kecil daripada
0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai pretest dan posttest hasil belajar peserta didik setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan model experiential learning terintegrasi
media teachmint.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Terdapat pengaruh model Experiental
Learning terintegrasi media Teachmint terhadap motivasi belajar peserta didik pada
mata pelajaran sejarah. (2) Terdapat pengaruh model Experiental Learning
terintegrasi media Teachmint terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran sejarah. Saran penelitian ini adalah ketika mengimplementasikan model
Experiental Learning terintegrasi media Teachmint, pendidik diharapkan
memperhatikan estimasi waktu dan peserta didik yang kurang antusias. Penelitian
ini bisa dijadikan referensi atau dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengidentifikasi pengaruh model tersebut terhadap keterampilan lainnya yang
didasarkan pada Lingkup Standar Kecakapan mata pelajaran sejarah kurikulum
merdeka