Analisis Tingkat Kesesuaian Penerapan Metode Job Order Costing pada Lharissa Bakery Kota Probolinggo
Abstract
Perkembangan perusahaan roti yang termasuk bagian dari industri kecil
cukup mengalami peningkatan, sehingga menimbulkan adanya persaingan antar
perusahaan sejenis. Persaingan tersebut menuntut perusahaan roti untuk menekan
harga pokok produksi agar tetap dapat bertahan. Harga pokok produksi sendiri
menjadi salah satu komponen penting bagi perusahaan roti. Perhitungan harga
pokok produksi terbagi menjadi 2 metode, yakni metode Job Order Costing dan
Metode Process Costing. Perusahaan roti yang menerapkan proses produksi
berdasarkan metode Job Order Costing harus menghitung harga pokok produksi
sesuai dengan selera atau keinginan pemesan. Lharissa Bakery Kota Probolinggo
salah perusahaan roti yang menerapkan proses produksinya berdasarkan pesanan.
Lharissa Bakery dalam menghitung harga pokok produksi sudah menggunakan
metode Job Order Costing. Metode Job Order Costing yang mencakup biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk menganalisis tingkat kesesuaian penerapan metode Job Order
Costing yang dilakukan oleh Lharissa Bakery Kota Probolinggo dengan
membandingkan standar yang sesuai dengan metode Job Order Costing.
Penelitian ini menggunakan metode evaluatif dengan penentuan lokasi
menggunakan metode purposive area. Subjek penelitian ini adalah Lharissa Bakery
Kota Probolinggo dan data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini terdiri dari dua
diantaranya data utama yang diperoleh dari metode dokumen serta data pendukung
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah analisis evaluatif dengan cara membandingkan data yang
didapatkan dari lapangan dengan standar yang ada.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian penerapan
metode Job Order Costing dalam menghitung harga pokok produksi yang dilakukan oleh Lharisa Bakery Kota Probolinggo sebesar 50% serta nilai harga
pokok produksi yang menimbulkan selisih kurang dari perhitungan harga pokok
produksi berdasarkan standar. Selisih tersebut sebesar Rp99.740, yang diperoleh
dari hasil perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Lharisa Bakery
Kota Probolinggo sebesar Rp2.591.049 dengan hasil perhitungan harga pokok
produksi sesuai standar sebesar Rp2.690.789. Hasil penerapan dan perhitungan
tersebut dapat dilihat bahwa Lharisa Bakery Kota Probolinggo kurang tepat, karena
terdapat biaya yang tidak dimasukkan kedalam perhitungan harga pokok produksi
yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Hasil perhitungan
yang tepat, dapat diperoleh apabila Lharissa Bakery Kota Probolinggo memasukkan
seluruh biaya secara proporsional sesuai dengan standar metode Job Order Costing
yang ada