Implementasi Pembelajaran Non Formal untuk Peningkatan Literasi Bahasa Internasional, Saengarun Anusorn School, Narathiwat, Thailand Selatan
Abstract
Saengarun Anusorn School merupakan salah satu lembaga formal yang
menerapkan pembelajaran non formal di dalamnya guna meningkatkan literasi
bahasa internasional. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagamaimana
implementasi pembelajaran non formal untuk peningkatan literasi bahasa
internasional peserta didik di Saengarun Anusorn School, Narathiwat, Thailand
Selatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi pembelajaran
non formal peserta didik Saengarun Anusorn School untuk peningkatan literasi
bahasa. Pelaksanaan penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
dan wawasan tentang pembelajaran non-formal dalam konteks literasi bahasa
internasional.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain yang digunakan
adalah desain deskriptif dengan melibatkan pemberian survey kepada peserta
didik tingkat prathom (SD), dan menggunakan presentase untuk membantu
menggambarkan sejauh mana kemajuan atau perubahan yang terjadi pada
keterampilan literasi peserta didik setelah mereka mengikuti kegiatan
pembelajaran non formal. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik
di Saengarun Anusorn School, Narathiwat, Thailand kelas 2/1 dan 2/2 yang
berjumlah 56 orang. Metode sampling yang digunakan adalah metode total
sampling, hal tersebut dikarenakan populasi berjumlah kurang dari 100 sehingga
peneliti mengambil sampel berjumlah 56 peserta didik kelas 2/1 dan 2/2 sebagai
responden dalam penelitian ini. Cara pengumpulan data untuk penelitian ini
menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis
data yang dilakukan adalah analisis data deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam implementasi pembelajaran
non formal melibatkan pendidik dalam merancang rencana pembelajaran yang efektif mengenai tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sumber belajar,
waktu dan tempat serta fasilitas dan sarana belajar. Adapun untuk pelaksanaan
pembelajaran, pendidik menggunakan berbagai metode pengajaran seperti
ceramah, tanya-jawab, diskusi kelompok kecil, atau menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik. Evaluasi dilakukan berupa tes tertulis, tugas
proyek, presentasi lisan. Perubahan juga terjadi pada 56 peserta didik setelah
diberikan kuesioner angket penilaian literasi bahasa internasional. Begitupun
dengan hasil peningkatan literasi bahasa internasional dari aspek reading
menunjukkan bahwa Peserta Didik berada di level upper intermediate sebanyak
16 orang dengan presentase 28,6% dan 40 orang dalam advanced level dengan
presentase 71,4%. Hasil penilaian writing menggambarkan bahwa Peserta Didik
berada di level beginner level sebanyak 2 orang dengan presentase 3,6%,
elementary level sebanyak 2 orang dengan presentase 3,6% dan 52 orang dalam
advanced level dengan presentase 92,9%. Berdasarkan Hasil dari diagram
penilaian listening, diperoleh hasil bahwa Peserta Didik berada di level beginner
level sebanyak 3 orang dengan presentase 5,4%, elementary level sebanyak 13
orang dengan presentase 23,2% dan 40 orang dalam advanced level dengan
presentase 71,4%. Sedangkan, hasil penilaian speaking memberikan gambaran
bahwa Peserta Didik berada di level elementary level sebanyak 2 orang dengan
presentase 3,6%, intermediate level sebanyak 11 orang dengan presentase 19,6%
dan 43 orang dalam advanced level dengan presentase 76,8%.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa perencanaan pembelajaran non
formal untuk peningkatan bahasa Internasional dilakukan dengan menyusun
perencanaan pembelajaran beserta komponennya berdasarkan analisis materi
pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan situasi belajar mereka. Evaluasi
pembelajaran non formal dilakukan melalui berbagai cara, seperti kuis, serta tanya
jawab lisan yang spontan. Saran peneliti untuk Saengarun Anusorn School perlu
terus mengembangkan program pembelajaran non formal untuk meningkatkan
literasi bahasa internasional peserta didik dengan aktif terlibat dalam berbagai
kegiatan