Permasalahan Motivasi Guru dalam Pengembangan Kompetensi di TK Al Irsyad Al Islamiyyah Kabupaten Jember
Abstract
Sebagai seorang guru sudah seharusnya selalu mengembangkan
kompetensi sehingga mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap.
Berdasarkan observasi awal di TK Al Irsyad Al Islamiyyah Kabupaten Jember pada
bulan September, kepala sekolah turut aktif dalam pemberdayaan dan pembinaan
kepada guru seperti mengikutsertakan guru dalam kegiatan pelatihan ataupun
workshop pengembangan kompetensi guru, tetapi nyatanya terdapat beberapa guru
yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut yang
mengakibatkan kurang dalam memaksimalkan kegiatan mengajar.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai masalah terkait motivasi guru dalam mengembangkan kompetensi di TK
Al Irsyad Al Islamiyyah Jember. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apa permasalahan motivasi guru dalam pengembangan kompetensi di TK Al
Irsyad Al Islamiyyah Jember?” Penelitian ini dilakukan di TK Al Irsyad Al
Islamiyyah Jember dengan subjek penelitian guru sebagai informan utama dan
kepala sekolah sebagai informan pendukung. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif, dengan pengambilan data menggunakan teknik
observasi, wawancara, dokumentasi. Pengambilan data pada penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Maret-April Tahun Ajaran 2022/2023.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di TK Al Irsyad Al Islamiyyah
Jember, permasalahan motivasi guru dalam pengembangan kompetensi umumnya
terkait dengan kendala-kendala instrinsik seperti kurang rasa percaya diri terhadap
kemampuan yang dimiliki, tidak menemukan sasaran yang tepat untuk kebutuhan
guru ketika mengikuti kegiatan pengembangan, tidak adanya relevansi di antara
materi pelatihan dengan kegiatan di kelas, sehingga memunculkan ketidakpuasan
guru akan hasil kegiatan pengembangan kompetensi yang selama ini guru ikuti.
Selain waktu penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mengganggu jam
pembelajaran. Kepala sekolah telah memberikan fasilitas program di dalam sekolah
yaitu Biah Islamiyyah yang bekerjasama dengan lembaga UMMI serta program
peningkatan pengetahuan tentang teknologi. Sedangkan program di luar sekolah
yaitu kegiatan IGTKI, Himpaudi, serta pelatihan gerak lagu. Dari hasil tersebut
program yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan guru,
sehingga memunculkan ketidak puasan guru akan hasil kegiatan pengembangan
kompetensi yang selama ini guru ikuti.
Permasalahan motivasi internal guru dalam mengembangkan kompetensinya
diperkuat oleh situasi eksternal seperti kebijakan kepala sekolah yang tidak
mengizinkan guru meninggalkan jam pelajaran ketika terdapat kegiatan
pengembangan kompetensi di jam pembelajaran, tidak adanya insentif atau reward
tertentu dari keikutsertaan guru dalam kegiatan pengembangan kompetensi, serta
adanya permasalahan antar pribadi yang belum terselesaikan.
Saran yang dapat diberikan yaitu (1) semua guru dapat mengembangkan
kompetensi apabila adanya kemauan dan kesadaran diri untuk selalu belajar
meskipun terhalang waktu yang terbatas. Dengan adanya kebijakan oleh kepala
sekolah mengenai jadwal kegiatan yang diselenggarakan, guru dapat
memanfaatkannya ketika jam kerja selesai sehingga tidak berbenturan dengan
waktu pembelajaran. (2) Menciptakan suasana kerja yang saling mendukung,
sehingga guru-guru dapat percaya diri dan lebih semangat mengikuti kegiatan
pengembangan. (3) Kepala sekolah perlu melakukan analisis kebutuhan guru,
sehingga kegiatan-kegiatan pengembangan kompetensi yang diadakan dapat
relevan dengan kebutuhan guru.