Pengembangan Model Pembelajaran AKSI (Aktualisasi Siswa) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Kemampuan Berpikir Kreatif Materi Pembelajaran IPA di SMP
Abstract
Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas suatu
negara. Peran pendidikan akan terwujud dalam proses pembelajaran dengan
menghasilkan kemampuan siswa. Kemampuan yang bermanfaat dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau sains kemampuan berpikir tingkat
tinggi dan kemampuan berpikir kreatif. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan kreativitas
siswa kurang maksimal, sehingga perlu adanya inovasi dalam pembelajaran yakni
pengembangan model pembelajaran AKSI yang valid, praktis, dan efektif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir kreatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan
adaptasi langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan
(1974). Model pengembangan 4D dilakukan dengan 4 tahap penelitian yakni Define
(Pendefinsian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate
(Diseminasi). Validasi dilakukan oleh 3 orang ahli yakni 3 dosen. Kepraktisan
model diketahui berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh 3
observer, uji respon guru dan uji respon siswa. Kefektifan model diketahui
berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest siswa.
Penelitian pengembangan model pembelajaran AKSI menghasilkan data
berupa nilai validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Pada Model pembelajaran AKSI
(Aktualisasi Siswa) diperoleh skor kevalidan sebesar 88,10% dengan kategori
sangat valid. Nilai Kepraktisan diperoleh dari observasi keterlaksanaan sebesar
89,24% dengan kategori sangat praktis, uji respon guru sebesar 89,38% dengan
kategori sangat praktis, dan uji respon siswa mendapatkan skor 84,12% dengan
kategori sangat praktis.
Nilai keefektifan model pembelajaran AKSI dapat dilihat berdasarkan nilai
uji coba penggunaan model pembelajaran. Hasil uji Kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa mendapatkan N-gain 0,7 pada kategori tinggi dan kemampuan berpikir
kreatif siswa mendapatkan N-gain 0,7 dengan kategori tinggi. Data tersebut
menunjukkan bahwa model pembelajaran AKSI efektif digunakan pada
pembelajaran.