dc.description.abstract | Pembelajaran fisika adalah suatu proses interaksi dalam belajar mengajar
yang menganalisis secara kritis gejala alam dan menjelaskan berdasarkan
gambaran pemikiran manusia melalui aturan, hukum, dan struktur logika antara
sebab akibat. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) adalah salah satu model kooperatif dimana setiap anggota
saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan
tugas, sehingga terbentuk suatu pemahaman. Model CIRC akan lebih optimal bila
pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran Deep Dialogue Critical
Thinking (DDCT) Penerapan model CIRC berbasis DDCT dalam proses
pembelajaran akan mengintegrasikan suatu bahan bacaan, yakni membaca dan
mengkomposisikan bagian-bagian yang dianggap penting melalui pendekatan
yang menuntut siswa melakukan dialog mendalam dan berfikir kritis guna
mendapatkan prediksi jawaban yang dianggap benar untuk membangun konsep
fisika pada tiap siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan
hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran CIRC berbasis DDCT
dengan model pembelajaran konvensional serta untuk mengetahui seberapa besar
aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran CIRC dalam
pembelajaran fisika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini
dilaksanakan pada kelas VIII di SMPN 1 Bondowoso pada semester genap.
Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan
sampel penelitian dengan cluster random sampling. Analisa data menggunakan
SPSS 16 untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu untuk mengkaji
taraf signifikansi perbedaan hasil belajar, dan menggunakan persentase aktivitas
untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa hasil pengujian
dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,04 atau <
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil Pre-test kelas eksperimen
sebelum pembelajaran adalah 42,5 dan kelas kontrol sebesar 44,29. Terdapat
perbedaan hasil post-test yaitu kelas eksperimen sebesar 75,5 dan kelas kontrol
sebesar 71,25. Pada kelas eksperimen, model pembelajaran CIRC berbasis DDCT
lebih banyak mengajak siswa berfikir dan berinteraksi secara mendalam, sehingga
membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Indikator aktivitas disesuaikan
dengan LKS pada setiap pertemuan. Hasil analisis rata-rata aktivitas siswa pada
kelas eksperimen dari tiga pertemuan adalah 85,51% sehingga dapat
dikategorikan aktivitas belajar siswa sangat aktif .
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa
menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition berbasis Deep Dialogue Critical Thinking dengan model Direct
Interaction (konvensional) pada pembelajaran fisika di kelas VIII SMPN 1
Bondowoso semester genap tahun ajaran 2012/2013. (2) Aktivitas belajar siswa
selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran
kooperatif model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
berbasis Deep Dialogue Critical Thinking di kelas VIII SMPN 1 Bondowoso
semester genap tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebesar 85.51%, sehingga
termasuk dalam kategori sangat aktif. | en_US |