Pengaruh Paparan Medan Elektromagnetik ELF Intensitas 500 μT dan 1000 μT Terhadap Abnormalitas Morfologi Sperma Pada Mencit Balb/C
Abstract
Medan elektromagnetik dengan frekuensi sangat rendah atau ELF dapat
mempengaruhi semua sistem oleh partikel bermuatan, salah satunya adalah tubuh
manusia. Efek berbahaya dari medan magnet ELF terhadap jaringan hidup
bergantung pada frekuensi, kerapatan medan, dan waktu paparan. World Health
Organization (WHO) menetapkan nilai ambang batas paparan medan magnet
untuk masyarakat pekerja adalah 500 μT. Kelebihan ROS akibat medan magnet
dapat mengalahkan kemampuan menetralkan antioksidan dalam sperma dan stress
oksidatif (OS). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak buruk dari
medan magnet dengan intensitas paparan pada ambang batas dan juga intensitas
yang lebih dari nilai ambang batas yakni sebesar 500 μT dan 1000 μT terhadap
persentase morfologi spermatozoa, dan untuk mengetahui jenis abnormalitas yang
terjadi pada mencit.
Sampel atau subyek dalam penelitian ini adalah mencit jenis Balb/C
sebanyak 18 ekor, dengan jenis kelamin jantan. Pada penelitian ini menggunakan
desain penelitian RAL. Pada kelompok kontrol, mencit tidak dipapar medan
magnet ELF. Sedangkan, pada kelompok eksperimen pemaparan medan magnet
ELF dilakukan dengan intensitas sebesar 500 μT dan 1000 μT intermitten 3
jam/hari selama 30 hari. Setelah paparan selama 30 hari selesai dilakukan, hewan
percobaan melalui proses pembedahan dan pengambilan data. Data hasil
penelitian diantaranya adalah persentase morfologi spermatozoa normal dan
abnormal, serta jenis abnormalitas yang teramati pada mencit yang terpapar
medan magnet ELF termasuk dalam jenis abnormalitas primer atau sekunder.
Metode analisa data yang digunakan adalah analisis One Way Anova.
Analisis ini digunakan apabila data penelitian memenuhi uji normalitas dengan
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dan Uji Homogenitas. Selanjutnya
dilakukan uji Post Hoc untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki
perbedaan secara signifikan diantara kelompok kontrol, kelompok eksperimen
500 μT , dan kelompok eksperimen 1000 μT.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata persentase morfologi
spermatozoa normal yang dipapar medan elektromagnetik ELF menurun
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dipapar. Sedangkan, nilai ratarata persentase morfologi spermatozoa abnormal yang dipapar medan
elektromagnetik ELF meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang
tidak dipapar. Hal ini menunjukkan bahwa paparan medan elektromagnetik ELF
berpengaruh terhadap jumlah spermatozoa normal dan abnormal.
Output dari uji normalitas pada data persentase spermatozoa normal mencit
Balb/C menyatakan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal. Output dari
uji homogenitas pada spermatozoa normal dan abnormal menunjukkan data yang
homogen. Hasil uji analisis anova pada data persentase spermatozoa normal
mencit Balb/C menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikasi persentase
spermatozoa normal pada kelompok kontrol, eksperimen 500 µT, dan eksperimen
1000 µT. Hasil uji analisis anova pada data persentase spermatozoa abnormal
terdapat perbedaan signifikasi persentase spermatozoa abnormal pada kelompok
kontrol, eksperimen 500 µT, dan eksperimen 1000 µT. Output dari uji multiple
comparisons post hoc data persentase spermatozoa normal antara kelompok
kontrol dengan kelompok eksperimen 500 µT dan 1000 µT menunjukkan bahwa
kelompok yang memiliki perbedaan signifikan adalah kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen 1000 µT, dan kelompok eksperimen 500 µT dengan
kelompok eksperimen 1000 µT. Sedangkan, pada kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen 500 µT tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil
penelitian jenis abnormalitas spermatozoa menunjukkan bahwa jenis abnormalitas
yang teramati pada mencit adalah abnormalitas sekunder