Show simple item record

dc.contributor.authorNABIL, Muhammad Zidan
dc.date.accessioned2024-01-30T08:47:33Z
dc.date.available2024-01-30T08:47:33Z
dc.date.issued2023-12-13
dc.identifier.nim190910101118en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119741
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 30 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractMyanmar mengalami kudeta militer yang ketiga kalinya pada 2021, adanya kudeta tersebut mendapat respon yang beragam dari berbagai negara. Amerika Serikat dan Korea Selatan mengecam kudeta, mengambil tindakan keras, sementara Indonesia mendesak pendekatan dialog. Tiongkok, sebaliknya, memberikan dukungan kepada militer Myanmar, menentang intervensi dan melindungi Myanmar dari kritik internasional. Maka dengan adanya perlindungan dari respon Tiongkok yang mendukung adanya kudeta timbul suatu pertanyaan mengapa Tiongkok mendukung adanya kudeta Myanmar tahun 2021. Penelitian ini, menggunakan Teori Kebijakan Luar Negeri oleh K.J Holsti, teori ini beranggapan bahwa Setiap negara memiliki tujuan-tujuan yang berbeda dalam kebijakan luar negerinya, namun, kebijakan tersebut umumnya diterapkan untuk memenuhi kepentingan baik individu maupun bersama-sama. Secara umum, negara- negara mengambil tindakan dalam kebijakan luar negeri mereka dengan tujuan mempengaruhi negara-negara lain, menjaga keamanan nasional, meningkatkan prestise, dan mencapai manfaat bagi negara mereka. Tindakan ini biasanya didasarkan pada sumber daya yang tersedia. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan analisis data sekunder yang bersumber dari data kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tiongkok mendukung kudeta militer di Myanmar karena memiliki 3 kepentingan yaitu, kepentingan ekonomi, kepentingan geopolitik, serta kepentingan politik, dalam kepentingan ekonomi Tiongkok telah menginvestasikan sebesar 14 Juta Dollar USD diberbagai sektor yakni sektor energi, sektor minyak dan gas, sektor manufaktur, serta sektor Pembangunan. Sementara pada kepentingan geopolitik, Tiongkok terhadap Myanmar yakni terdapat pada letak geografis Myanmar, yang mana kedua belah negara saling berdekatan yang membuat Tiongkok memanfaatkannya dengan bekerja sama melalui Belt and Road Intiative (BRI) sebagai kepentingan geopolitik Tiongkok terhadap Myanmar. Dan yang terakhir, yaitu kepentingan politik yang mana Tiongkok ingin memperbesar pengaruhnya diwilayah Myanmar dari persaingannya dengan Amerika serikat. Oleh karena itu, dengan mendukung kudeta Tiongkok dapat memperbesar pengaruhnya dikawasan Myanmar dari pengaruh Amerika Serikat.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Nama : Drs. Agung Purwanto, M.Si. Pembimbing Anggota Nama : Honest Dody Molasy, S.Sos, MA., CIQaR., CIQnR., CRP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectDukungan Tiongkoken_US
dc.subjectKudeta Myanmaren_US
dc.titleDukungan Tiongkok terhadap kudeta Myanmar tahun 2021en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiHubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Agung Purwanto M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Honest Dody Molasy S.Sos., MA., CIQar., CIQnR., CRP.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 26 Januari 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record