Dukungan Tiongkok terhadap kudeta Myanmar tahun 2021
Abstract
Myanmar mengalami kudeta militer yang ketiga kalinya pada 2021, adanya kudeta
tersebut mendapat respon yang beragam dari berbagai negara. Amerika Serikat dan Korea
Selatan mengecam kudeta, mengambil tindakan keras, sementara Indonesia mendesak
pendekatan dialog. Tiongkok, sebaliknya, memberikan dukungan kepada militer Myanmar,
menentang intervensi dan melindungi Myanmar dari kritik internasional. Maka dengan adanya
perlindungan dari respon Tiongkok yang mendukung adanya kudeta timbul suatu pertanyaan
mengapa Tiongkok mendukung adanya kudeta Myanmar tahun 2021.
Penelitian ini, menggunakan Teori Kebijakan Luar Negeri oleh K.J Holsti, teori ini
beranggapan bahwa Setiap negara memiliki tujuan-tujuan yang berbeda dalam kebijakan luar
negerinya, namun, kebijakan tersebut umumnya diterapkan untuk memenuhi kepentingan baik
individu maupun bersama-sama. Secara umum, negara- negara mengambil tindakan dalam
kebijakan luar negeri mereka dengan tujuan mempengaruhi negara-negara lain, menjaga
keamanan nasional, meningkatkan prestise, dan mencapai manfaat bagi negara mereka.
Tindakan ini biasanya didasarkan pada sumber daya yang tersedia. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan analisis data sekunder yang bersumber dari
data kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tiongkok mendukung kudeta militer di
Myanmar karena memiliki 3 kepentingan yaitu, kepentingan ekonomi, kepentingan geopolitik,
serta kepentingan politik, dalam kepentingan ekonomi Tiongkok telah menginvestasikan
sebesar 14 Juta Dollar USD diberbagai sektor yakni sektor energi, sektor minyak dan gas,
sektor manufaktur, serta sektor Pembangunan. Sementara pada kepentingan geopolitik,
Tiongkok terhadap Myanmar yakni terdapat pada letak geografis Myanmar, yang mana kedua
belah negara saling berdekatan yang membuat Tiongkok memanfaatkannya dengan bekerja
sama melalui Belt and Road Intiative (BRI) sebagai kepentingan geopolitik Tiongkok terhadap
Myanmar. Dan yang terakhir, yaitu kepentingan politik yang mana Tiongkok ingin
memperbesar pengaruhnya diwilayah Myanmar dari persaingannya dengan Amerika serikat.
Oleh karena itu, dengan mendukung kudeta Tiongkok dapat memperbesar pengaruhnya
dikawasan Myanmar dari pengaruh Amerika Serikat.