Determinan Sosiodemografi dan Status Klinis Infeksi Oportunistik pada Pasien HIV/AIDS di RSD dr.Soebandi Jember
Abstract
HIV/AIDS telah menyebabkan 860.000 kematian secara global dan menjadi masalah utama kesehatan global dari berbagai negara didunia. Indonesia menempati urutan ke-5 negara paling berisiko HIV/AIDS di wilayah Asia Tenggara. Secara bertahap HIV/AIDS dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang dan dapat mengarah pada perkembangan satu atau lebih infeksi oportunistik. Infeksi oportunistik dapat terjadi pada 71% pasien HIV/AIDS dengan jumlah CD4 <200 sel/mm3. Infeksi oportunistik menjadi penyebab utama dalam rawat inap pasien HIV/AIDS sekaligus penyebab morbiditas dan mortalitas dengan prevalensi mortalitas sebesar 90%. Infeksi oportunistik dapat mengurangi kualitas hidup.Berdasarkan masalah serius yang ditimbulkan adanya infeksi oportunistik tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang determinan sosiodemografi dan status klinis infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS di RSD dr.Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS di RSD dr.Soebandi jember sejumlah 284 pasien dengan metode pengambilan sampel secara simple random sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian infeksi oportunistik dan variabel bebasnya adalah berdasarkan sosiodemografi meliputi umur dan jenis kelamin, berdasarkan status klinis meliputi stadium HIV/AIDS, kepatuhan pengobatan ARV dan BMI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memeriksa data rekam medis pasien. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat menggunakan uji frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji chi-square, serta analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik metode enter. Hasil analisis bivariat menunjukkan dari keseluruhan 5 variabel, terdapat 4 variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian infeksi oportunistik. Variabel yang berhubungan dengan kejadian infeksi oportunistik antara lain umur (p-value 0,041), jenis kelamin (p-value 0,010), stadium HIV/AIDS (p-value 0,000), dan BMI (p-value 0,000). Pada analisis multivariat diketahui bahwa variabel stadium HIV/AIDS merupakan variabel yang paling berisiko dengan kejadian infeksi oportunistik dengan besar RR yaitu 79,728. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umur, jenis kelamin, stadium HIV/AIDS, dan BMI berhubungan dengan kejadian infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS dan variabel stadium BMI merupakan variabel yang paling berisiko dengan kejadian infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]