Karakteristik Pengeringan Biji Mentimun (Cucumis sativus L.) Menggunakan Mesin Pengering Tipe MSSD (Multi Seeds Smart Dryer)
Abstract
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu komoditas tanaman holtikultura yang potensial di Indonesia. Produksi mentimun di Indonesia mencapai 471.941 ton pada tahun 2021. Jumlah itu naik 6,95% dibandingkan pada tahun 2020 yaitu 441.286 ton. Penggunaan benih unggul pada budidaya mentimun merupakan salah satu faktor yang meningkatkan produksi mentimun. Jumlah kadar air yang terkandung pada benih menentukan kualitas dan masa simpan benih tersebut. Pada penelitian ini, proses pengeringan benih mentimun menggunakan pengering mekanis MSSD (Multi Seeds Smart Dryer). Tujuan pada penelitian ini adalah menentukan karakteristik pengeringan dan menentukan mutu benih mentimun setelah proses pengeringan. Metode yang digunakan adalah dengan mengamati distribusi suhu dan kelembaban udara pada ruang pengering. Selain itu mengukur laju pengeringan dan menghitung kadar air awal maupun akhir. Variabel yang diamati adalah perubahan suhu udara ruang pengering, kelembaban udara ruang pengering, bobot bahan dan kadar air bahan. Hasil didapatkan bahwa distribusi suhu pada seluruh rak bagian kiri paling signifikan memperoleh panas karena lebih dekat dengan sumber pemanas. Distribusi kelembaban udara berbanding terbalik dengan distribusi suhu udara. Distribusi suhu dan kelembaban pada setiap bagian rak dapat dikategorikan seragam. Laju pengeringan setiap rak juga seragam, pengeringan pada jam ke-0 sampai jam ke-6 terus meningkat sehingga menurunkan kadar air bahan cukup besar. Kadar air awal biji mentimun sebesar 44,37% dan kadar air akhir biji mentimun sebesar 8,71%. Pada uji daya kecambah benih, daya kecambah benih pada media pasir sebesar 97% dan media kertas sebesar 99%. Dengan demikian benih mentimun memiliki daya kecambah di atas minimum standar yang telah ditentukan SNI.