Show simple item record

dc.contributor.authorLusi Anawati Wijaya
dc.date.accessioned2013-12-24T01:43:27Z
dc.date.available2013-12-24T01:43:27Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM070910301121
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11783
dc.description.abstractFenomena masyarakat pesisir saat ini cukup hangat diperbincangkan karena memiliki keunikan tersendiri dalam kondisi sosial kemasyarakatannya. Masyarakat pesisir memiliki beberapa tingkatan status/ strata sosial yaitu Juragan darat, juragan laut dan pandhega. Ketiga strata sosial merupakan penggolongan/ pengelompokan masyarakat di daerah pesisir, pengelompokan ini didasarkan pada sosial ekonomi dalam masyarakat. Dalam penelitian ini menitik beratkan pada kehidupan salah satu kelompok masyarakat tersebut yaitu pandhiga, pandhiga merupakan strata terendah dalam masyarakat pesisir serta tergolong kalangan masyarakat miskin. Kemiskinan terjadi dalam masyarakat pandhega dikarenakan adanya patron klien antara kalangan pandhiga dengan juragan darat/ pemilik kapal, hal ini terjadi karena kalangan pandhiga menggantungkan pekerjaan kepada juragan darat (menjadi buruh kapal juragan darat) Sehingga kondisi sosial ekonomi keluarga pandhiga terperangkap terhadap rantai kemiskinan. Masyarakat Kedungrejo Kecamatan Muncar yang tergolong masyarakat keadaannya sama dengan fenomena yang dijelaskan di atas. Rendahnya pendapatan kalangan pandhiga membuat kalangan istri pandhiga harus juga terjun dalam dunia kerja, hal ini guna menunjang kebutuhan keluarga yang kurang tercukupi. Beberapa pekerjaan dilakukan baik pekerjaan yang ringan sampai pekerjaan yang berat dilakukan hanya ingin memenuhi kebutuhan keluarganya. Sebab pendapatan suami yang kurang mencukupi secara tidak langsung memaksa para istri terjun ke dunia publik, pekerjaan ini tentunya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimilikinya tanpa harus memandang pekerjaan tersebut layak atau tidak dikerjakan oleh kalangan perempuan. Keterbatasan kemampuan atau skill yang dimiliki sehingga tidak memiliki nilai tawar yang lebih untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik atau mapan, rendahnya nilai tawar ini dikarenakan pendidikan para istri buruh nelayan masih rendah, mereka hanya mengadalkan kemampuan yang biasa dilakukan dan ditemui setiap harinya. Sehingga pekerjaan yang ditekuni juga berkaitan dengan hasil laut dan pendapat yang diterimanya juga tidak terlalu besar, walaupun demikian pendapatan istri ini sudah mampu menunjang kehidupan keluarga pandhiga.Berdasarkan penjelasan di atas, sangat menarik untuk mendalami dan mengkaji secara mendalam tentang upaya istri pandhiga dalam menunjang kebutuhan keluarganya. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini” Upaya apakah yang dilakukan Istri Pandhiga Untuk Meningkatkan Pendapatan Keluarga”. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya yang dilakukan istri pandhiga untuk memperoleh pendapatan. Upaya istri pandhiga untuk meningkatkan pendapatan yang juga di perkuat dengan beberapa konsep atau teori yang mendukung terhadap fenomena yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena dianggap cocok dan mampu mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Lokasi penelitian di desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Muncar. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik snowball. Penelitian ini menggunakan 10 informan pokok dan 5 informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indept interview) semi terstruktur, observasi partisipatif pasif , dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber data dan teori. Hasil analisa dari penelitian ini adalah upaya yang dilakukan istri pandhiga untuk meningkatkan pendapatan mencakup upaya di sektor perikanan dan upaya di sektor non perikanan. Upaya yang dilakukan di sektor perikanan antara lain seperti: penjual ikan segar, pengolahan hasil perikanan, buruh pabrik pengolahan ikan dan buruh angkut. Sedangkan upaya di sektor non-perikanan antara lain: perdagangan dan pertanian. Upaya-upaya tersebut yang dilakukan oleh para istri pandhiga ternyata terbukti meningkatkan pendapatan keluarga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301121;
dc.subjectPandhiga, Pendapatan Keluargaen_US
dc.titleUpaya Istri Pandhiga Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Studi Deskriptif Pada Istri Pandhiga di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record