Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorFITRI, Dita Rahmah
dc.date.accessioned2023-08-07T07:22:13Z
dc.date.available2023-08-07T07:22:13Z
dc.date.issued2023-06-08
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117484
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.description.abstractPerkembangan sebuah perusahaan tentu memerlukan adanya modal atau pendanaan. Dalam memperoleh pendanaan tersebut dapat melalui pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan. Pihak investor dan kreditor merupakan sumber dana yang berasal dari pihak eksternal. Tentunya ketika pihak eksternal memberikan kucuran dana yang akan diberikan kepada perusahaan, mereka menginginkan adanya suatu imbalan. Hal ini menjadi sebuah tanggung jawab perusahaan dalam memenuhi imbalan tersebut guna perolehan dana yang diberikan. Biaya modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan keuntungan melalui kepemilikan, hutang, atau penjualan obligasi. Manajemen laba diartikan sebagai alat intervensi langsung dalam proses pelaporan keuangan melalui penyusunan pendapatan atau laba dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau manfaat tertentu baik bagi manajer maupun pihak penting organisasi. Salah satu motif dalam pemilihan akuntansi adalah teori keagenan, yang menjelaskan terciptanya konflik kepentingan antara manajemen sebagai agen dan pemegang saham sebagai pemilik perusahaan yang memiliki keinginan yang berlawanan.manajemen laba melalui diskresioner dan manajemen laba melalui tindaakan riil, merupakan du acara akibat adanya konflik kepentingan yang akan menimbulkan manipulasi laba. Manajer memiliki kewenangan penuh untuk memilih metode akuntansi yang tepat menurutnya dalam laporan keuangan perusahaan. Penggunaan laporan keuangan pada angka laba menjadi landasan bagi pihak investor dalam menganalisis bisnis. Akan tetapi, kecenderungan melihat angka laba yang menyebabkan perilaku menyimpang menimbulkan adanya konflik kepentingan antara pihak manajemen dan pihak investor. Ketidakpastian investor atas risiko investasi akan meningkat yang disebabkan adanya subjektivitas manajemen dalam memilih kebijakan. Perlu adanya sebuah pengetahuan yang harus dijabarkan dengan jelas oleh para pelaku bisnis. Pengetahuan ini penting karena dapat menurunkan ekspektasi risiko dan meminimalkan asimteri informasi, yang mana dapat menurunkan biaya modal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan model analisis deskriptif dan pengujian asumsi klasik menggunakan analisis data panel dengan bantuan software eviews.. Dalam penelitian ini pendekatan pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa manajemen laba akrual memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya modal. Sedangkan manajemen laba riil tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya modal.en_US
dc.description.sponsorshipDrs. Wasito, M.Si, Ak Dr. Yosefa Sayekti, M.Com., Ak., CAen_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectBIAYA MODALen_US
dc.subjectMANAJEMEN LABA AKRUALen_US
dc.subjectMANAJEMEN LABA RIILen_US
dc.subjectMANAJEMEN LABAen_US
dc.titlePengaruh Manajemen Laba Akrual dan Manajemen Laba Riil terhadap Biaya Modal pada Perusahaan Sektor Transportasi dan Pariwisata yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesiaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAkuntansien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Wasito, M.Si, Ak.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Yosefa Sayekti, M.Com., Ak., CAen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_08_tanggal 07en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record