dc.description.abstract | Selama ini pendidikan sejarah diidentikan sebagai pembelajaran yang
membosankan di kelas. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran hendaknya harus tepat dan juga memikirkan bagaimana
materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa tanpa menambah
ataupun menimbulkan terjadinya miskonsepsi.
Proses berpikir secara induktif akan mengarahkan siswa berpikir secara
bertahap, dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal yang bersifat umum. Siswa
diharapkan menjadi terlatih untuk berpikir secara ilmiah, mengolah fakta-fakta
sampai dengan pembentukan teori yang mereka temukan sendiri dengan
bimbingan guru, sehingga siswa dapat belajar dengan bermakna. Untuk membantu
siswa merekam materi pembelajaran sebagai hasil dari proses pembelajaran
berpikir induktif maka digunakan media peta keterkaitan konsep (PKK) Peta
keterkaitan konsep (PKK) merupakan bentuk modifikasi dari peta konsep yang
dapat menggambarkan struktur dari objek-objek (fakta, konsep dan contoh-contoh) secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar konsep,
komponen, dan sifat-sifatnya. Peta keterkaitan konsep akan dapat membantu siwa
menggabungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru yang sedang
dipelajari, sehingga siswa akan dapat lebih mudah mengingat konsep-konsep yang
telah diterimanya.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Apakah penerapan
model pembelajaran berpikir induktif dengan peta keterkaitan konsep dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajarans sejarah dikelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Besuki ajaran 2012/2013. Tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis adalah mengkaji pencapaian peningkatan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan model
pembelajaran berpikir induktif dengan peta keterkaitan konsep (PKK) kelas XI
IPS 2 di SMA Negeri 1 Besuki tahun ajaran 2012/2013. Adapun manfaat yang
diharapkan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagi siswa dapat memberikan sajian
pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, (2) Bagi guru, sebagai acuan dalam pengelolaan pembelajaran menuju terciptanya
kualitas pembelajaran dan sebagai sumbangan pembinaan tentang bagaimana cara
menerapkan model pembelajaran Induktif dengan Peta Keterkaitan Konsep
(PKK), Bagi sekolah atau lembaga pendidikan, sebagai sumbangan pemikiran
demi meningkatkan mutu pendidikan, khususnya perbaikan mutu pembelajaran
pada mata pelajaran sejarah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pendekatan yang
digunakan untuk mengkaji permasalahan adalah pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, tes, dan metode dokumentasi.
Penerapan model pembelajaran berpikir induktif dengan peta keterkaitan
konsep (PKK) apat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS
2. Terbukti dari tahapan-tahapan tiap siklus yaitu dari siklus I ke siklus II. Pada
siklus I aktivitas siswa mencapai 75%, Pada Siklus II terdapat peningkatan
aktivitas belajar siswa sebesar 11% , siswa yang masuk dalam kriteria aktif
meningkat menjadi 86% siswa. Begitu juga, dengan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I hasil yang diperoleh siswa dalam
ketuntasan belajar klasikal mencapai 72 %, kemudian pada siklus II ketuntasan
belajar klasikal siswa mengalami peningkatan sebesar 14%, yaitu mencapai
86,11%. Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam penelitian ini
adalah bahwa dengan menerapkan model pembelajaran induktif dengan peta
keterkaitan konsep (PKK) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Besuki. | en_US |