Show simple item record

dc.contributor.authorWARDANA, Fayza Santika
dc.date.accessioned2023-06-08T22:06:24Z
dc.date.available2023-06-08T22:06:24Z
dc.date.issued2023-04-12
dc.identifier.nim181510501085en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116707
dc.descriptionFinalisasi repositori 09 Juni 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractTanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman yang memiliki potensi tinggi dan banyak masyarakat yang membutuhkan sebagai bahan rempah, karena hampir semua masyarakat Indonesia menggunakan bawang merah untuk digunakan sebagai bumbu penyedap rasa, selain itu juga digunakan sebagai bahan dasar membuat obat-obatan tradisional. Maka dari itu kebutuhan tanaman bawang merah akan terus meningkat didukungnya dengan jumlah populasi penduduk yang juga terus meningkat di setiap tahunnya. Perbanyakan bawang merah secara konvensional tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan bawang merah selalu terpenuhi, karena seiring berjalannya waktu ke waktu, produksi bawang merah terus menurun dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya tanah. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan perbanyakan secara kultur jaringan melalui eksplan umbi bawang merah secara in vitro. Penelitian ini dilakukan pada bulan July 2022, bertepat di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Univeritas Jember. Bahan yang digunakan pada penelitian yaitu eksplan umbi bawang merah, ditumbuhkan pada media MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh NAA konsentrasi 0 mg/l, 1 mg/l, 2 mg/l, 3 mg/l, 4 mg/l serta air kelapa 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Penelitian dimulai dari mempersiapkan eksplan kemudian menyiapkan media yang telah sesuai dengan kombinasi perlakuan dan disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121°C. Penanaman dilakukan di Laminar air flow dengan memotong dan mengupas eksplan yang sudah disterilisasi. Variabel yang diamati meliputi jumlah tunas, jumlah daun, panjang daun, jumlah akar, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh NAA dan air kelapa berpengaruh terhadap perbanyakan tanaman bawang merah. Pada media kombinasi NAA 1 ppm dan air kelapa 5% memberikan respon terbaik pada jumlah tunas, sedangkan konsentrasi NAA 3 ppm dan air kelapa 15% memberikan respon terbaik terhadap jumlah daun. Untuk variabel panjang daun konsentrasi terbaik yaitu NAA 1 ppm dan air kelapa 10%, sedangkan konsentrasi NAA 3 ppm dan air kelapa 20% memberikan respon terbaik terhadap jumlah akar, tetapi pada perlakuan NAA tunggal 0 ppm dan air kelapa tunggal 5% memberikan respon terbaik terhadap panjang akaren_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Ir. Slameto, M.Pen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAir kelapaen_US
dc.subjectBawang Merahen_US
dc.subjectzat pengatur tumbuh NAAen_US
dc.titlePengaruh Penambahan NAA dan Air Kelapa pada media MS (Murashige and Skoog) Terhadap Perbanyakan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Secara In Vitroen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Slameto, M.Pen_US
dc.identifier.validatorratnaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record