Show simple item record

dc.contributor.authorMUWAHHIDI, Amirul
dc.date.accessioned2023-04-05T06:17:32Z
dc.date.available2023-04-05T06:17:32Z
dc.date.issued2022-12-12
dc.identifier.nim181510701035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114453
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 5 April 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractBawang merah merupakan salah satu rempah-rempah cukup banyak diminati, dalam proses budidayanya tidak lepas dari resiko serangan organisme pengganggu. Moler merupakan salah satu penyakit yang menyerang bawang merah, disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum L. gejala ditandai dengan daun melengkung, layu, hingga tanaman mati. Penggunaan pestisida dan pupuk sintetis sering digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan mencegah serangan moler, namun penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu ekosistem dalam tanah. Oleh karena itu penggunaan pupuk organik cair (POC) dan penggunaan organisme dalam tanah seperti mikoriza dapat menjadi alternatif dalam menekan serangan moler dan memacu pertumbuhan bawang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan yang berbeda terdiri dari kontrol, mikoriza, POC, mikoriza+POC, F.oxysporum, mikoriza+ F.oxysporum, POC+ F.oxysporum, mikoriza+POC+ F.oxysporum. Mikoriza dan F.oxysporum didapat dari kegiatan eksplorasi di lahan bawang merah di kota Probolinggo. Mikoriza diperbanyak dengan menggunakan media zeolit. Bawang merah yang diduga terserang moler isolasi menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA), cendawan F.oxysporum murnikan di dalam media PDA dan CLA (carnation leaf agar). POC yang digunakan yakni POC hasil pembuatan fermentasi kulit nanas diberikan sebanyak 100 ml/polybag dengan konsentrasi 75 ml/liter. Tiga variabel pengamatan yang diamati, yakni tinggi tanaman, keparahan penyakit dan infektivitas mikoriza. Pengamatan dilakukan 4 Minggu Setelah Tanaman (MST). Hasil penelitian menunjukan POC dapat meningkatkan tinggi tanaman, dimana tanaman akibat perlakuan POC memiliki tinggi rata-rata 30 cm di 4 MST. Pengaruh nutrisi di dalam POC memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah. Tingkat infektivitas mikoriza tertinggi terjadi pada perlakuan kombinasi mikoriza+POC+ F.oxysporum sebesar 66,67%, sedangkan kombinasi mikoriza+POC sebesar 33%. Keberadaan F.oxysporum memberikan dampak terhadap tanaman untuk mengeluarkan sistem ketahanan yang memiliki unsur karbon, sedangkan mikoriza umumnya menggunakan unsur karbon untuk berkembang. Penekanan keparahan penyakit tertinggi pada perlakuan mikoriza+ F.oxysporum dibandingkan dengan perlakuan F.oxysporum dengan daya penekanan sebesar 30,5%. Perlakuan kombinasi mikoriza+POC+ F.oxysporum memiliki kerusakan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan F.oxysporum sebesar 12,5%. Diduga penambahan unsur karbon akibat pemberian POC membuat mikoriza berfokus terhadap pertumbuhan, serta peningkatan pertumbuhan tanaman juga memberikan point entry lebih banyak pada bagian akar.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi,Ir. Sigit Prastowo, M.P.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPertanianen_US
dc.subjectPUPUK ORGANIK CAIRen_US
dc.subjectPENAMBAHAN MIKORIZAen_US
dc.subjectBAWANG MERAH (Allium cepa L.)en_US
dc.titlePengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dan Penambahan Mikoriza terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum Wollenw.) Pada Bawang Merah (Allium cepa L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProteksi Tanamanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Sigit Prastowo, M.P.en_US
dc.identifier.validatorKacung-28 Desember 2022en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record