Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dan Penambahan Mikoriza terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum Wollenw.) Pada Bawang Merah (Allium cepa L.)
Abstract
Bawang merah merupakan salah satu rempah-rempah cukup banyak diminati,
dalam proses budidayanya tidak lepas dari resiko serangan organisme pengganggu.
Moler merupakan salah satu penyakit yang menyerang bawang merah, disebabkan
oleh cendawan Fusarium oxysporum L. gejala ditandai dengan daun melengkung,
layu, hingga tanaman mati. Penggunaan pestisida dan pupuk sintetis sering
digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan mencegah serangan moler,
namun penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu ekosistem dalam tanah.
Oleh karena itu penggunaan pupuk organik cair (POC) dan penggunaan organisme
dalam tanah seperti mikoriza dapat menjadi alternatif dalam menekan serangan
moler dan memacu pertumbuhan bawang merah.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8
perlakuan yang berbeda terdiri dari kontrol, mikoriza, POC, mikoriza+POC,
F.oxysporum, mikoriza+ F.oxysporum, POC+ F.oxysporum, mikoriza+POC+
F.oxysporum. Mikoriza dan F.oxysporum didapat dari kegiatan eksplorasi di lahan
bawang merah di kota Probolinggo. Mikoriza diperbanyak dengan menggunakan
media zeolit. Bawang merah yang diduga terserang moler isolasi menggunakan
media Potato Dextrose Agar (PDA), cendawan F.oxysporum murnikan di dalam
media PDA dan CLA (carnation leaf agar). POC yang digunakan yakni POC hasil
pembuatan fermentasi kulit nanas diberikan sebanyak 100 ml/polybag dengan
konsentrasi 75 ml/liter. Tiga variabel pengamatan yang diamati, yakni tinggi
tanaman, keparahan penyakit dan infektivitas mikoriza. Pengamatan dilakukan 4
Minggu Setelah Tanaman (MST).
Hasil penelitian menunjukan POC dapat meningkatkan tinggi tanaman,
dimana tanaman akibat perlakuan POC memiliki tinggi rata-rata 30 cm di 4 MST.
Pengaruh nutrisi di dalam POC memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman bawang merah. Tingkat infektivitas mikoriza tertinggi terjadi pada perlakuan kombinasi mikoriza+POC+ F.oxysporum sebesar 66,67%, sedangkan
kombinasi mikoriza+POC sebesar 33%. Keberadaan F.oxysporum memberikan
dampak terhadap tanaman untuk mengeluarkan sistem ketahanan yang memiliki
unsur karbon, sedangkan mikoriza umumnya menggunakan unsur karbon untuk
berkembang. Penekanan keparahan penyakit tertinggi pada perlakuan mikoriza+
F.oxysporum dibandingkan dengan perlakuan F.oxysporum dengan daya
penekanan sebesar 30,5%. Perlakuan kombinasi mikoriza+POC+ F.oxysporum
memiliki kerusakan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan F.oxysporum
sebesar 12,5%. Diduga penambahan unsur karbon akibat pemberian POC membuat
mikoriza berfokus terhadap pertumbuhan, serta peningkatan pertumbuhan tanaman
juga memberikan point entry lebih banyak pada bagian akar.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4000]