• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pelanggaran Maksim Kesantunan berbahasa Kolom Komentar Video Klip Lagu "Keke Bukan Boneka" di Media Sosial Youtube

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsimark ahmad adi.pdf (746.6Kb)
    Date
    2022-11-26
    Author
    MUGHNI, Ahmad Adi Syafiq
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kesantunan berbahasa merupakan etika yang digunakan ketika berinteraksi dengan masyarakat dilakukan dengan penggunaan bahasa dan diksi yang baik dengan memperhatikan aspek di mana, kapan, dan kepada siapa kita berbicara atau bertutur. Media sosial menjadi salah satu cara untuk berinteraksi melalui kolom komentar yang ada. Salah satu yang menjadi topik hangat adalah video klip lagu “Keke Bukan Boneka” yang menjadi tranding topik di Youtube dengan jumlah penonton lebih dari 47 juta. Banyak respon positif dan negatif dalam kolom komentar video klip lagu tersebut. Untuk memahami kesantunan berbahasa pada video klip lagu “Keke Bukan Boneka”, penelitian ini berfokus pada prinsip kesantunan berbahasa Leech. Rumusan masalah pada penelitiaan ini adalah wujud pelanggaran maksim kesantunan berbahasa kolom komentar video klip lagu “Keke Bukan Boneka” di media sosial Youtube dan fungsi maksim pada kolom komentar video klip lagu “Keke Bukan Boneka” di media sosial Youtube. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kolom komentar video klip lagu “Keke Bukan Boneka” di kanal Youtube Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka. Data dalam penelitian ini tabel data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pada pelanggaran maksim kearifan atau kebijaksanaan terdapat tuturan yang didalamnya justru menguntungkan penutur sendiri tanpa memperdulikan mitra tuturnya. Pelanggaran maksim kedermawanan dilakukan penutur dengan membuat kerugian dirinya sendiri sekecil mungkin atau meminimalkan kerugian diri sendiri. Pelanggaran maksim penghargaan didominasi oleh cacian kepada pihak lain. Pelanggaran prinsip kesederhanaan yaitu bersikap sombong dan memuji diri sendiri. Pelanggaran maksim kesepakatan dilakukan penutur dengan membuat ketaksepakatan antara dirinya sendiri dengan mitra tutur terjadi sebanyak mungkin atau memaksimalkan ketaksepakatan antara diri sendiri dan orang lain. Pada pelanggaran maksim simpati, terdapat sikap antipati yang tampak pada data adalah bersikap tidak peduli terhadap lawan tutur. Pada fungsi pelanggaran maksim kesantunan, tuturan komisif dan deklarasi tidak ditemukan, sementara tuturan lainnya ada dalam penelitian. Beberapa fungsi yang ditemukan masih memiliki sub fungsi. Fungsi asertif memiliki dua sub fungsi yaitu menyatakan dan menyindir, fungsi ekspresif memiliki sub fungsi mencela, menyalahkan, mengumpat, mengolok, mengecam, meremehkan dan berharap. Adapun fungsi direktif juga memiliki beberapa sub fungsi yaitu menasehati, melarang dan bertanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa wujud pelanggaran kesantunan berbahasa komentar dalam video klip lagu Keke Bukan Boneka adalah pelanggaran prinsip kesantunan menurut Leech yaitu pelanggaran maksim kearifan, pelanggaran maksim kedermawanan, pelanggaran maksim pengharagaan, pelanggaran maksim kerendahan hati, pelanggaran maksim kesepakatan dan pelanggaran maksim simpati. Fungsi pelanggaran maksim kesantunan berbahas yang ada dalam kolom komentar video klip Keke Bukan Boneka adalah menyatakan dan menyindir yang dinyatakan dalam tindak tutur asertif, fungsi menasehati, melarang dan bertanya yang dinyatakan dalam bentuk tindak tutur direktif, Fungsi pelanggaran lainnya yaitu fungsi ekspresif yang meliputi mencela, menyalahkan, mengumpat, mengolok, mengecam, meremehkan, dan berharap. Fungsi pelanggaran paling dominan yaitu fungsi asertif menyatakan. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan pada para pengguna sosial media dan khalayak umum, guna secara nyata memperhatikan prinsip kesantunan saat bertutur atau saat ingin mengomentari sebuah postingan di sosial media.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113935
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15579]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository