Show simple item record

dc.contributor.authorANJANI, Dayinta Listy
dc.date.accessioned2023-03-29T02:53:15Z
dc.date.available2023-03-29T02:53:15Z
dc.date.issued2022-09-29
dc.identifier.nim181710101114en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113868
dc.description.abstractAroma memberikan peran penting dalam menentukan preferensi konsumen terhadap suatu kopi. Aroma kopi dihasilkan dari campuran senyawa volatil terbesar yaitu pyrazine, pyridine, dan furan. Senyawa volatil tersebut menghasilkan aroma yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh proses penyangraian dan asal kopi. Penyangraian dianggap sebagai faktor terpenting dalam pengembangan citarasa kopi yang kompleks. Asal kopi berpengaruh terhadap komponen kimia sebagai prekursor pembentukan senyawa volatil. Terdapat sejumlah publikasi mengenai penelitian yang mengkaji pengaruh suhu dan waktu penyangraian serta asal kopi terhadap perubahan senyawa volatil kopi Robusta dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Hasil yang dilaporkan dari publikasi tersebut masih bervariasi. Oleh karena itu, diperlukan metode analisis dan penarikan kesimpulan dari data berbagai publikasi yang ada untuk mengetahui perlakuan yang signifikan menggunakan metode meta-analisis. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian serta asal kopi terhadap senyawa volatil kopi Robusta golongan pyrazine, pyridine, furan secara signifikan menggunakan metode meta-analisis. Suhu penyangraian mengacu pada penelitian Moon dan Shibamoto (2009). Kopi Robusta yang digunakan sebagai grup kontrol penelitian ini yaitu kopi Robusta yang disangrai dengan tingkat light roast (180-205˚C selama 10-12 menit), sedangkan kopi Robusta dengan perlakuan penyangraian tingkat medium roast (210-240˚C selama 13-14 menit) dan dark roast (240-250˚C selama 17-21 menit) dijadikan sebagai grup eksperimen. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa penggunaan suhu dan lama penyangraian kopi Robusta yang lebih tinggi (medium dan dark roast) mampu meningkatkan aroma bitter, astringent, roasted, dan burnt dari senyawa pyridine; aroma nutty, roasted, dan chocolate dari senyawa 2-methylpyrazine; aroma chocolate dan cocoa dari senyawa 2,6-dimethylpyrazine; aroma hazelnut dari senyawa 2-ethyl-6-methylpyrazine; aroma caramel dan smoky dari senyawa 2-furanmethanol; serta aroma floral dan spicy dari senyawa dan furfuryl acetate secara signifikan. Aroma nutty, roasted, dan grassy dari senyawa 2,5-dimethylpyrazine lebih banyak dihasilkan pada tingkat light roast. Berdasarkan asal kopi, urutan senyawa volatil terbanyak dihasilkan dari kopi Robusta Thailand, Nicaragua, dan paling sedikit Ethiopia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectPenyangraianen_US
dc.subjectMeta-analisisen_US
dc.subjectKopi Robustaen_US
dc.subjectVolatilen_US
dc.titleMeta-analisis Pengaruh Suhu dan Waktu Penyangraian, serta Asal Kopi terhadap Profil Senyawa Volatil Kopi Robusta (Coffea canephora)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgram Studi Teknologi Hasil Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Maria Belgis, S.TP, M.P.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Frendy Ahmad Afandi, S.TP, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 29 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record