dc.description.abstract | Penelitian ini menggambarkan tentang suatu upaya UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Jember dalam mengatasi depresi pada lansia dengan berfokus pada
intervensi yang dilakukan oleh pegawai yang ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Jember. Lansia yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember
merupakan lansia yang terlantar atau mereka yang tidak mempunyai sanak keluarga,
atau bahkan keluarga mereka tidak sanggup untuk mengurus dan merawat mereka
yang sudah lansia. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan dari keluarga untuk
menitipkan anggota keluarganya yang lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Jember. Sikap seperti inilah yang membuat lansia mengalami depresi dikarenakan
mereka memiliki suatu anggapan bahwa mereka tidak terurus oleh keluarga dan
merasa diasingkan dari kehidupan anak cucunya.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Jember mempunyai program pelayanan yang dapat membantu lansia untuk
mengatasi depresi yang dialaminya. Program-program yang dimaksud yaitu program
pelayanan yang berupa pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh
lansia meliputi: pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial.
Penelitian ini dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember dengan
menggunakan 6 informan pokok dan 4 informan tambahan. Para informan adalah
pegawai UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember dan lansia yang tinggal UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember yang ditetapkan dengan teknik purposive.
Sumber data di lapangan diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan
dokumentasi yang telah ada. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah
kualitatif. Data-data yang terkumpul yang dinyatakan oleh informan kepada penulis
akan dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan secara
keseluruhan apa yang telah diperoleh di lapangan.
Hasil yang diperoleh di lapangan adalah upaya UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Jember dalam mengatasi depresi pada lansia yang terwujud dalam pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan lansia tersebut yaitu meliputi pemenuhan kebutuhan jasmani
yang dibentuk dengan adanya saling pengertian antara satu lansia dengan yang
lainnya, hal ini membuat lansia merasa diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang
dari lansia yang lain, pemenuhan kebutuhan rohani meliputi kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kualitas keimanan para lansia dan pemenuhan kebutuhan akan rekreasi
atau hiburan dan pemenuhan kebutuhan sosial melalui pemberian motivasi yang
berupa penciptaan proses interaksi dan komunikasi yang baik di sekitar lanjut usia itu
sendiri.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah lansia yang mengalami
depresi cenderung mengalami masalah-masalah tertentu dari penyesuaian diri dan
sosial yang bersifat unik, seperti meningkatnya ketergantungan fisik dan ekonomi
pada orang lain. Dengan melihat permasalahan yang dialami oleh lansia tersebut,
maka masih dibutuhkan sesuatu penanganan serta pelayanan secara khusus agar
lansia dapat menikmati sisa perjalanan hidup dengan rasa tentram, aman dan bahagia.
Pelayanan sosial bagi lansia yang mengalami depresi harus dikembangkan sesuai
dengan karakteristik depresi yang dialami oleh lansia sehingga tepat sasarannya.
Pegawai dan lansia lain yang tidak mengalami depresi sebagai orang terdekat dengan
lansia yang mengalami depresi dapat dijadikan media yang tepat untuk mengatasi
depresi yang mereka alami, oleh karena itu hubungan yang baik dan harmonis harus
tetap dijaga agar lansia tidak merasa terbuang, kesepian dan terasing. | en_US |