Show simple item record

dc.contributor.authorRukun Hartawan
dc.date.accessioned2013-12-20T07:36:30Z
dc.date.available2013-12-20T07:36:30Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM021510301153
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11360
dc.description.abstractRekomendasi pemupukan yang dianjurkan pada tanaman padi masih bersifat umum pada daerah yang luas dengan sedikit memperhatikan banyaknya variasi faktor penentu produksi tanaman. Dengan rekomendasi seperti ini, efisiensi pemupukan dinilai rendah dan kerusakan lingkungan semakin tinggi karena hasil rekomendasi tidak disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Berbagai metode untuk menentukan rekomendasi pemupukan yang spesifik lokasi sudah banyak digunakan dari kajian sebelumnya, salah satunya adalah model QUEFTS. Model QUEFTS digunakan sebagai perencanaan dasar pada satu musim sebelum tanam untuk menghitung tingkat keseimbangan pupuk (N, P dan K) dengan mempertimbangkan kekurangan antara nutrisi yang dibutuhkan tanaman dengan nutrisi yang tersedia dalam tanah. Model ini menggunakan beberapa data dari sifat kimia tanah, yaitu: C-organik dan N total, P-Olsen, K tertukar dan pH (H2O). Karena karakteristik model tersebut, QUEFTS sangat berpotensi untuk digunakan sebagai metode dalam Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi. Penelitian ini dilakukan di lahan pertanian Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Penentuan lokasi sampel untuk penyusunan rekomendasi pemupukan dengan model QUEFTS didasarkan atas variasi praktek pemupukan yang dilakukan petani didaerah penelitian. Data untuk perhitungan model QUEFTS diambil dari peta sifat-sifat tanah hasil peneliti sebelumnya, yaitu pH H2O, N-Total (g/kg), C-Organik (g/kg), K tertukar (mmol/kg), P tersedia metode Olsen (mg/kg). Sebelum model diterapkan pada petak petani terpilih, kalibrasi model dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter a (accumulation) dan d (dilution) dengan menggunakan data petak omisi. Setelah itu model divalidasi dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui keakuratan model. v Tahap terakhir yaitu analisis sensitivitas untuk mengetahui parameter mana yang paling berpengaruh dalam perubahan parameter pada model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RE (recovery Efficiency) untuk N, P dan K adalah 0,3; 0,2; dan 0,4. Untuk nilai aN, aP, aK, dN, dP, dan dK adalah 39; 121; 12; 57; 450; dan 138. Hasil validasi dan simulasi model pada petak petani memberikan nilai U-Theil adalah 0.04, yang menunjukkan bahwa model tepat dalam melakukan suatu peramalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang paling sensitif adalah parameter dK (dilusi K), aP (akumulasi P) dan dN (dilusi N). Pada daerah penelitian nutrisi yang paling membatasi hasil adalah K dan P. Hasil model QUEFTS menunjukkan bahwa untuk mencapai target hasil 5600 kg/ha dapat dicapai dengan pemupukan 73-197 N kg.ha-1; 45-71 P kg.ha-1; 75-100 K kg.ha-1. Hasil pemupukan tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan praktek petani yaitu 182-266 N kg.ha-1; 0-192 P kg.ha-1; 0-101 K kg.ha-1. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dari fungsi penerapan model QUEFTS, hasil penelitian menunjukkan bahwa model QUEFTS berpotensi untuk Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510301153;
dc.subjectMODEL QUEFTS, TANAMAN PADIen_US
dc.titlePENGGUNAAN MODEL QUEFTS UNTUK PENGELOLAAN N, P DAN K SPESIFIK LOKASI TANAMAN PADI (DI DESA KERTONEGORO KECAMATAN JENGGAWAH KABUPATEN JEMBER)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record