Show simple item record

dc.contributor.authorUMAM, Mohammad Fikri
dc.date.accessioned2023-03-16T01:37:19Z
dc.date.available2023-03-16T01:37:19Z
dc.date.issued2022-07-15
dc.identifier.citationHavard Styleen_US
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.nim180210303005en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112901
dc.description.abstractBencana tsunami yang terjadi pada Tahun 1994 di pesisir selatan Jawa yang berdampak pada beberapa wilayah seperti Jember dan Banyuwangi. Wilayah dengan kerusakan terparah berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi yang merenggut korban jiwa dan materiil yang tidak sedikit. Periswita kejadian bencana tsunami walau jarang sekali terjadi dibandingkan dengan bencana alam lainnya tetap dianggap sebagai permasalahan utama pada wilayah pesisir dikarenakan dampaknya yang sangat signifikan. Data BNPB menunjukan Indonesia merupakan negara dengan frekuensi kegempaan tinggi. Indonesia memiliki populasi dengan potensi risiko terpapar gempa dan tsunami ketiga di dunia dengan perkiraan 5,5 juta jiwa berisiko terkena tsunami sekali dalam 500 tahun. Kajian terkait pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui peta kerawanan tsunami terhadap permukiman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian weighted overlay dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman dalam penelitian ini menggunakan parameter ketinggian tempat, kemiringan kereng, jarak dari pantai, jarak dari sungai, morfologi garis pantai, penggunaan lahan, keberadaan pulau penghalang, dan permukiman penduduk. Penggunaan parameter yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian akan memberikan hasil yang berbeda pada setiap wilayah. Parameter ketinggian tempat, jarak dari pantai, dan kemiringan lereng memiliki pengaruh lebih dibandingkian dengan parameter lainnya dalam penentuan kerawanan tsunami. Wilayah yang termasuk pada zona kerawanan tsunami tinggi umumnya memiliki karakteristik ketinggian tempat dataran rendah, dekat dengan pantai, dan dekat dengan muara sungai dan permukiman yang berada di wilayah pesisir tidak dirancang terhadap bencana tsunami.en_US
dc.description.sponsorshipProf. Dr. Sri Astutik, M.Si. Fahrudi Ahwan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectBencana tsunamien_US
dc.subjectPesisir Selatan Jawaen_US
dc.titleDistribusi Zona Kerawanan Tsunami Menggunakan Metode Weighted Overlay Terhadap Permukiman Penduduk di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeTesisen_US
dc.identifier.prodiPendiidkan Geografien_US
dc.identifier.nidn0019048905en_US
dc.identifier.nidk196706101992032002en_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Sri Astutik, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Fahrudi Ahwan Ikhsan, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorratna_1 Desember 2022en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 16 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record