Distribusi Zona Kerawanan Tsunami Menggunakan Metode Weighted Overlay Terhadap Permukiman Penduduk di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Bencana tsunami yang terjadi pada Tahun 1994 di pesisir selatan Jawa yang berdampak pada beberapa wilayah seperti Jember dan Banyuwangi. Wilayah dengan kerusakan terparah berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi yang merenggut korban jiwa dan materiil yang tidak sedikit. Periswita kejadian bencana tsunami walau jarang sekali terjadi dibandingkan dengan bencana alam lainnya tetap dianggap sebagai permasalahan utama pada wilayah pesisir dikarenakan dampaknya yang sangat signifikan. Data BNPB menunjukan Indonesia merupakan negara dengan frekuensi kegempaan tinggi. Indonesia memiliki populasi dengan potensi risiko terpapar gempa dan tsunami ketiga di dunia dengan perkiraan 5,5 juta jiwa berisiko terkena tsunami sekali dalam 500 tahun. Kajian terkait pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui peta kerawanan tsunami terhadap permukiman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian weighted overlay dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman dalam penelitian ini menggunakan parameter ketinggian tempat, kemiringan kereng, jarak dari pantai, jarak dari sungai, morfologi garis pantai, penggunaan lahan, keberadaan pulau penghalang, dan permukiman penduduk. Penggunaan parameter yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian akan memberikan hasil yang berbeda pada setiap wilayah. Parameter ketinggian tempat, jarak dari pantai, dan kemiringan lereng memiliki pengaruh lebih dibandingkian dengan parameter lainnya dalam penentuan kerawanan tsunami. Wilayah yang termasuk pada zona kerawanan tsunami tinggi umumnya memiliki karakteristik ketinggian tempat dataran rendah, dekat dengan pantai, dan dekat dengan muara sungai dan permukiman yang berada di wilayah pesisir tidak dirancang terhadap bencana tsunami.