dc.description.abstract | Hypothenemus hampei (ferr) yang dikenal sebagai Penggerek Buah Kopi
(PBKo), merupakan hama penting pada kopi karena dapat mengakibatkan
produktifitas dan mutu kopi terganggu. PBKo menyerang buah kopi yang bijinya
(endosperm) telah mengeras atau belum mengeras dengan diameter lebih dari 5
mm. Kerusakan yang ditimbulkan berupa buah tidak berkembang, warna buah
menjadi kuning kemerahan, dan akhirnya gugur. Serangan pada buah akan
berakibat penurunan jumlah dan mutu hasil.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui intensitas serangan hama PBKo
dan hasil dari data intensitas digunakan untuk menghitung estimasi kehilangan
produksi dan estimasi kehilangan hasil. Penelitian dilaksanakan di desa Silo,
Garahan, Jember. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai
Mei 2011. Metode penelitian dilakukan berdasarkan pada data primer, yaitu data
yang diperoleh langsung dari lapang yaitu hasil pengamatan secara langsung
terhadap populasi hama yang ada pada kopi. Metode penarikan contoh sampel
yang umum dilakukan untuk menghitung populasi hama pada pertanaman kopi
menggunakan metode mutlak dengan jumlah pohon sampel 10 pohon yang
diulang sebanyak 3kali di setiap desa
Berdasarkan dari data pengamatan yang di dapat sampai pengamatan ke
14, jumlah intensitas serangan yang disebabkan oleh PBKo di desa Silo rata –
rata mencapai 11,3 %, di desa Sidomulyo 11,5 % dan di desa Garahan 11,7 %.
Bila dihitung estimasi kehilangan hasil produksinya dalam 1 Ha diperkirakan
kehilangan produksi sampai 56,5 kg / Ha setiap tahunnya maka petani mengalami
kerugian hasil kurang lebih Rp 1.299.500 (dengan acuan harga kopi dunia saat ini
Rp 23.000). | en_US |