dc.description.abstract | Tanaman kopi merupakan jenis tanaman C3 yang membutuhkan intensitas
cahaya tidak penuh untuk tumbuh optimal. Oleh karena itu tanaman penaung
digunakan dalam budidaya kopi di Indonesia. Tanaman penaung untuk tanaman
kopi umumnya menggunakan dadap, lamtoro dan lainnya. Saat ini terjadi
pergeseran penggunaan tanaman penaung dari lamtoro ke sengon disebabkan nilai
ekonomis dan permintaan kayu sengon meningkat. Perubahan jenis penaung
berpengaruh terhadap iklim mikro pada pertanaman kopi. Pada perkebunan kopi
rakyat juga digunakan beberapa klon kopi. Perbedaan jenis penaung dan klon kopi
memungkinkan terjadinya perbedaan karakter fisiologis dan morfologis tanaman
kopi yang berpengaruh terhadap produksi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakter
agronomi klon-klon kopi robusta pada jenis penaung yang berbeda, faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kopi robusta, pengaruh penaung
dan klon kopi terhadap produksi tanaman dan klon kopi robusta yang memiliki
produksi tinggi.
Penelitian dilaksanakan di Kebun Kopi Rakyat Desa Sidomulyo,
Kecamatan Silo, Kabupaten Jember yang berada pada ketinggian tempat 560
mdpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Juni
2011. Penentuan daerah penelitian ditetapkan dengan pertimbangan bahwa Desa
Sidomulyo merupakan salah satu desa penghasil kopi rakyat di Kabupaten
Jember. Percobaan dilakukan dengan percobaan lapang melalui observasi
beberapa sampel tanaman kopi dengan membedakan klon-klon kopi dan jenis
tanaman penaung. Pengambilan data percobaan menggunakan metode Kuadran
dengan menggunakan petakan tanaman kopi robusta klon BP 42, BP 358 dan 409
vi
berumur 12 tahun pada dua jenis naungan, yaitu lamtoro berumur 13 tahun dan
sengon berumur 3 tahun dan pemupukannya dilakukan setahun sekali secara
serentak yang terdapat di perkebunan kopi rakyat.
Pada penelitian ini digunakan parameter utama dan pendukung. Parameter
utama yang diamati adalah menghitung cabang produksi, rata – rata dompolan ,
rerata buah/dompolan dan produksi buah. Parameter pendukung yang diamati
adalah intensitas cahaya, suhu dan kelembaban relatif. Data hasil observasi
dianalisis statistik dengan uji t dan membandingkan standart error rata-rata pada
masing-masing nilai rata-rata setiap parameter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Klon kopi robusta BP 409 pada
kedua jenis penaung memiliki produksi yang lebih tinggi daripada klon kopi
robusta BP 42 dan BP 358. Produksi kopi robusta pada kedua jenis penaung tidak
menunjukkan perbedaan signifikan. Produksi kopi robusta lebih dipengaruhi oleh
sifat agronomis dari tanaman. Klon kopi robusta BP 409 yang memiliki jumlah
cabang produksi, jumlah dompolan/cabang dan jumlah buah/dompolan lebih besar
dari klon kopi robusta BP 42 dan BP 358 mengakibatkan produksinya lebih baik. | en_US |