Pengaruh Variasi Media Tanam Dan Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (brassica rapa l.) Dengan Sistem Hidroponik Substrat
Abstract
Pakcoy merupakan salah satu tanaman hortikultura seperti tanaman
sayuran yang harganya cukup murah, mengandung vitamin dan mineral sehingga
banyak diminati untuk dikonsumsi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan tubuh semakin meningkat, sehingga perlu adanya perkembangan
budidaya tanaman untuk lebih sehat atau organik. Salah satu cara untuk budidaya
sayuran organik yaitu dengan menggunakan teknik hidroponik. Hidroponik
merupakan suatu budidaya tanaman dengan menggunakan media non tanah
sebagai tempat tumbuh tanaman. Salah satu sistem hidroponik yang dapat
digunakan yaitu sistem hidroponik substrat. Hidroponik substrat adalah metode
hidroponik yang tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan
media selain tanah yang dapat menahan nutrisi dan air serta menyediakan oksigen
untuk mendukung tanaman sebagaimana fungsi tanah. Media yang dapat
digunakan untuk metode hidroponik substrat yaitu cocopeat dan arang sekam.
Cocopeat dan arang sekam memiliki manfaat yang baik dalam media tanam.
Cocopeat memiliki daya serap air yang tinggi yaitu sekitar 8-9 kali dari beratnya.
Arang sekam mempunyai sifat yang mudah mengikat air, tidak mudah
menggumpal, harganya relatif murah, mempunyai porositas yang baik, ringan,
steril dan bahannya mudah didapat. Selain media, penggunaan nutrisi juga
mempengaruhi hasil produksi tanaman. Salah satu nutrisi yang dapat digunakan
dalam sistem hidroponik substrat yaitu pemberian pupuk organik cair. Pupuk
organik cair adalah pupuk organik yang berbentuk cairan. Salah satu contoh
pupuk organik cair yang bisa digunakan adalah pupuk organik cair berbasis urin
kelinci.
Penelitian dilaksaan di green house yang berada di Kecamatan Patrang,
Kabupaten Jember pada bulan Agustus sampai Oktober 2022 dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama
adalah konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci (P) yang terdiri dari 3 taraf
perlakuan yaitu tanpa konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci (P0) konsentrasi
15 ml/L (P1) dan konsentrasi 30 ml/L (P2). Faktor kedua yaitu variasi media
tanam (M) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu (cocopeat:arang sekam) 1:1
(M1), 2:1 (M2) dan 1:2 (M3). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali
sehingga total keseluruhan terdapat 36 satuan percobaan. Hasil percobaan dapat
disimpulkan Penggunaan variasi media tanam berpengaruh nyata terhadap semua
variabel kecuali berat segar akar dan volume akar tanaman. Perlakuan variasi
media yang terbaik pada cocopeat:arang sekam (1:2). Perlakuan pemberian pupuk
organik cair urin kelinci berpengaruh nyata terhadap berat segar akar dan volume
akar. Perlakuan pemberian pupuk organik cair yang terbaik pada perlakuan
konsentrasi 30 ml/L. Kombinasi perlakuan pemberian pupuk organik cair urin
kelinci dan variasi media tanam menunjukkan interaksi pada parameter berat
segar tajuk tanaman.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [3446]