Perilaku Pedagang Jamu Tradisional Keliling di Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi dalam Melayani Konsumen
Abstract
Kegiatan ekonomi terdiri atas produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan
ekonomi tidak hanya dilakukan oleh sektor formal namun juga sektor informal.
Salah satu kegiatan ekonomi sektor informal yaitu pedagang jamu tradisional
keliling. Pedagang jamu tradisional keliling di Desa Sarimulyo bekerja sebagai
pedagang jamu tradisional keliling untuk memenuhi ekonomi keluarga dan
kebutuhan hidup. Pedagang jamu tradisional keliling melakukan kegiatan
ekonomi dengan para konsumen. Pedagang jamu tradisional keliling dalam
kegiatan ekonominya berperilaku sebagai seorang produsen dan berperilaku
irasional.
Tujuan penelitian ini yakni menjelaskan perilaku pedagang jamu tradisional
keliling di Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi dalam
Melayani Konsumen. Jenis penelitian yakni deskriptif kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling.
Informan utama dalam penelitian ini yaitu pedagang jamu tradisional keliling
yang sudah berjualan lebih dari 10 tahun yang berjumlah 6 orang. Informan
pendukung dalam penlitian ini yaitu konsumen dari pedagang jamu tradisional
keliling yang berjumlah 4 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, display
data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang jamu tradisional keliling
di Desa Sarimulyo melakukan perilaku produsen, dan perilaku irasional dalam
kegiatan ekonominya. Perilaku produsen yang dilakukan berupa memegang prinsip efisien dan pembuatan produk mendatangkan manfaat bukan asal laku.
Berkaitan dengan memegang prinsip efisiensi pedagang jamu tradisional keliling
berupaya untuk meminimalisir biaya dengan cara membeli bahan baku langsung
ke petani karena harganya lebih murah. Pedagang juga berupaya untuk
memaksimalkan hasil produksi jamu. Pedagang jamu tradisional keliling juga
selalu menentukan jumlah jamu yang diproduksi. Perilaku produsen pedagang
jamu tradisional keliling terkaita pembuatan produk mendatangkan manfaat bukan
asal laku yaitu perilaku pedagang yang selalu menjaga kualitas jamu yang
diproduksi agar berkhasiat bagi konsumen.
Pedagang jamu tradisional keliling berperilaku irasional berupa loss aversion
dan confirmation bias. Perilaku terkait loss aversion yaitu perilaku pedagang jamu
tradisional keliling yang masih menjual jamu sisa kemarin atau yang biasa disebut
jamu nget-ngetan. Perilaku yang ditunjukkan pedagang agar tetap mendapat
keuntungan dan terhindar dari kerugian. Perilaku irasional terkait confirmation
bias berupa keputusan pedagang yang memilih menjual satu jenis jamu yaitu jamu
berbentuk cair. Pedagang merasa jamu cair merupakan pilihan terbaik. Pedagang
sering mengabaikan apabila ada konsumen yang menyarankan untuk menambah
jenis jamu yang dijual.