Pengembangan Model Pembelajaran Pospace untuk Meningkatkan Kesadaran Metakognisi Keterampilan Proses IPA dan Hasil Belajar Siswa SMP
Abstract
Pendidikan saat ini menghadapi tantangan abad 21, dimana transformasi
pembelajaran diperlukan agar siswa mampu menguasai berbagai keterampilan
untuk menghadapi era persaingan ekonomi global (Suratno et al., 2019). Dalam
upaya menghadapi tantang tersebut, guru harus berupaya melakukan peningkatan
kualitas pembelajaran untuk mengubah pola pikir atau paradigma pembelajaran
IPA yaitu dari pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered Learning)
menuju berpusat pada siswa (Student Centered Learning) (Nichols, 2017).
Oleh karena itu penelitian mengenai pengembangan model pembelajaran
yang tepat dan efektif harus diterapkan untuk membentuk siswa menjadi
pembelajar yang mandiri (Okpara, 2007). Sehingga pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa menjadi pilihan yang tepat melalui pengembangan
model baru untuk mengajarkan konten sistem reproduksi pada tumbuhan
menggunakan kejadian sosial terintegrasi IPA dan Agama yang dibungkus dalam
video berbentuk cerita untuk lebih mudah dipahami siswa. Oleh karena itu penelitian mengenai pengembangan model pembelajaran
yang tepat dan efektif harus diterapkan untuk membentuk siswa menjadi
pembelajar yang mandiri (Okpara, 2007). Sehingga pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa menjadi pilihan yang tepat melalui pengembangan
model baru untuk mengajarkan konten sistem reproduksi pada tumbuhan
menggunakan kejadian sosial terintegrasi IPA dan Agama yang dibungkus dalam
video berbentuk cerita untuk lebih mudah dipahami siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata validasi menunjukkan skor 94,46
dengan kategori sangat valid, rerata hasil observasi untuk uji kepraktisan model
pembelajaran yaitu sebesar 86,5 dengan kategori sangat valid, rerata hasil nilai
kesadaran metakognisi sebesar 83,4 dengan kategori cukup berkembang, rerata
hasil keterampilan proses IPA sebesar sebesar 77 pada kategori baik dan rerata NGain hasil belajar peserta didik sebesar 0,39 dengan kategori sedang, sehingga
hasil pengembangan model pembelajaran POSPACE pada kategori valid, efektif dan praktis