Pengaruh Metode Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Tema 6 Cita Citaku di SDN Bermi 2 Probolinggo
Abstract
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode
pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi kurikulum 2013. Penerapan
metode pembelajaran PBL dalam pembelajaran dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir pemecahan masalah dan keterampilan
intelektual. Pada pembelajaran ini siswa berperan aktif, guru hanya menyajikan
masalah, mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan memberikan
bimbingan serta motivasi pada siswa. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah
apakah terdapat perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran konvensional
dengan PBL terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD? Berdasarkan rumusan
masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode pembelajaran PBL terhadap hasil
belajar siswa kelas IV Tema 6 sub tema 1 di SD.
Penelitian yang dilaksanakan di SDN Bermi 2 Probolinggo, dilaksanakan
sejak tanggal 11-22 Januari 2019. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kelas IVA berjumlah 21 siswa dan IVB terdiri dari 21 siswa. Jenis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan pola eksperimen
semu menggunakan desain Nonequivalent Control Group. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah tes. Analisis data yang digunakan berupa nilai setelah
perlakuan pada ranah kognitif pada kelas eksperimen dan kontrol. Penentuan kelas
eksperimen dan kelas kontrol dilakukan menggunakan teknik random sampling
dengan hasil kelas kelas IVA sebagai kelas kontrol dan IVB sebagai kelas
eksperimen.
Langkah awal yang dilakukan sebelum menentukan kelas eksperimen dan
kontrol yaitu melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan
menggunakan nilai pretest siswa kelas IVA dan IVB. Berdasarkan hasil uji homogenitas yang telah dilakukan pada kedua kelas, dapat diketahui nilai
signifikansi (sig) adalah sebesar 0.816, karena nila sig 0.816 lebih besar daripada
0,05 (0,816 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut yaitu
kelas IVA dan IVB tingkat kemampuan siswa sebelum diberikan perlakukan
kondisinya adalah homogen.
Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah nilai posttest yang
diperoleh setelah diberikan perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen (IVB)
dan kontrol (IVA) menggunakan uji-t. Berdasarkan perhitungan dengan program
SPSS versi 22, diperoleh nilai rata-rata nilai posttest ranah kognitif pada kelas
eksperimen sebesar 77,63, sedangkan rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol
sebesar 57,27. Hasil perhitungan uji-t menggunakan program SPSS versi 22
diperoleh hasil thitung sebesar 7.323. Hasil tersebut kemudian disesuaikan dengan
ttabel, diketahui db (21 + 21) - 2 = 40 pada taraf signifikansi 5%, sehingga
diperoleh nilai tabel = 2,021. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel
yaitu 7,323 > 2,021.
Perhitungan uji keefektifan relatif (ER), dapat diketahui bahwa pencapaian
hasil belajar siswa ranah kognitif dengan menerapkan metode pembelajaran PBL
saat pembelajaran menunjukkan hasil 69% lebih efektif jika dibandingkan dengan
kelas kontrol yang menerapkan metode konvensional dalam pembelajaran tema
cita-citaku. Uji keefektifan relatif (ER) dari ranah kognitif sebesar 69%
menunjukkan kategori keefektifan tinggi.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran PBL lebih tinggi daripada
hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan metode belajar konvensional.