Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Manajemen Pembelajaran Daring di TK Arni Kabupaten Jember
Abstract
Manajemen pembelajaran merupakan kegiatan mengelola, mengatur
proses belajar mengajar agar tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien. Manajemen pembelajaran berkaitan dengan standar proses
pembelajaran. Standar proses pembelajaran di PAUD telah dijabarkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 Pasal 11
dimana manajemen pembelajaran di sekolah mencakup kegiatan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Masa
pandemi COVID-19 membuat kepala sekolah kesulitan dalam pelaksanaan
supervisi. Sebelum pandemi kegiatan supervisi di TK ARNI Kabupaten Jember
dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui teknik kunjungan kelas sehingga dapat
melihat secara langsung bagaimana interaksi guru dengan peserta didik di
kelas. Namun sejak terjadi pandemi pelaksanaan supervisi hanya dilakukan oleh
kepala sekolah melalui diskusi bersama. Meskipun demikian, pelaksanaan
supervisi di TK ARNI Kabupaten Jember tetap dilaksanakan secara rutin. Oleh
karena itu penelitian ini akan menjawab rumusan masalah yakni bagaimana
pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah terhadap manajemen
pembelajaran daring di TK ARNI Kabupaten Jember. Dengan tujuan penelitian
untuk mengidentifikasi bagaimana pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala
sekolah terhadap manajemen pembelajaran daring.
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April-Juni 2021 di TK ARNI
Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yakni
observasi, wawancara dan dokumentasi. Terdapat empat langkah dalam
melakukan analisis data yang telah didapatkan selama penelitian yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi didapatkan bahwa dalam
pengelolaan pembelajaran daring yang mencakup perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran sedikit
berbeda dengan saat situasi normal. Guru tidak bisa melakukan interaksi langsung
dengan peserta didik sehingga kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi tidak
dapat melihat interaksi tersebut secara langsung. Kegiatan supervisi terdiri dari
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, tindak lanjut supervisi dan laporan
hasil supervisi. Di TK ARNI Kabupaten Jember supervisi dilakukan melalui
teknik kelompok yaitu melalui diskusi atau sharing. Melalui sharing rutin setiap
harinya, akhirnya guru dan kepala sekolah memutuskan untuk melakukan sedikit
perubahan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Kelas A dilakukan
pembelajaran melalui videocall bersama guru, sedangkan untuk kelas B
dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka di rumah guru kelas masing-masing
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, supervisi dilakukan untuk memberikan bantuan ataupun
bimbingan kepada guru dalam mengatasi kesulitan yang dimiliki sehingga dapat
mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga nantinya dapat
direalisasikan dalam perbaikan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Dengan
demikian supervisi penting untuk dilakukan karena melalui supervisi dapat
melihat efektivitas kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran menjadi lebih baik dan terencana.