Putusan Pemidanaan terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan Korban Anak (Studi Putusan :58/Pid.Sus/2018/Pn.Tlg)
Abstract
Anak merupakan suatu kelompok yang rentan terhadap suatu tindak
pidana. Anak adalah generasi muda harapan bangsa dan negara, oleh karena itu
perlindungan yang melibatkan anak yang berhadapan dengan hukum perlu
diberikan. UU Tindak Pidana Perdagangan Orang dan UU Perlindungan Anak
telah memberikan perlindungan bagi anak yang berhadapan dengan hukum.
Dalam putusan pengadilan Nomor 58/Pid.Sus/2018/PN.Tlg seorang anak yang
bernama Sintia korban atas tindak pidana perdagangan orang yang dieksploitasi
secara seksual oleh saudara tiri korban, berdasarkan ketentuan unsur pasal yang
didakwakan oleh JPU kepada pelaku dengan korban anak maka UU yang
dikenakan oleh hakim unsur pasalnya sudah sesuai, namun seharusnya ada
pemberatan ancaman pidana kepada pelaku ditambah 1/3, dan UU Tindak Pidana
Perdagangan Orang memberikan perlindungan hukum yang dapat langsung
menyentuh kepentingan dari korban, tetapi di dalam putusan pengadilan hanya
memberikan pemidanaan kepada pelaku secara abstrak saja. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka Penulis mengangkat dua rumusan masalah dalam
penelitian skripsi ini, yaitu: Pertama, Apakah unsur pasal yang didakwakan oleh
JPU dalam putusan nomor 58/Pid.Sus/2018PN Tlg sudah sesuai dengan uraian
perbuatan terdakwa dalam dakwaan; Kedua, Apakah putusan pemidanaan nomor
58/Pid.Sus/2018PN sudah menerapkan perlindungan hukum terhadap korban anak
ditinjau dari Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang dan UndangUndang Saksi & Korban.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian unsur pasal dan
UU yang didakwakan oleh JPU yang dikenakan oleh hakim kepada terdakwa dan menganalisis perlindungan hukum kepada korban anak (putusan Nomor
58/Pid.Sus/2018/PN.Tlg) diitinjau dari UU Perdagangan Orang dan UU Saksi dan
Korban. Metode penelitian dalam penelitian skripsi ini menggunakan penelitian
hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan
konseptual. Bahan hukum yang digunakan pada penelitian ini adalah bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder. Tipe penelitian yang digunakan dalam
penyusunan penelitian skripsi ini adalah Yuridis Normatif.
Hasil dari penelitian di atas adalah : Pertama, JPU dalam membuat surat
dakwaan dengan unsur pasal yang tidak sesuai dan Hakim menjatuhkan UU
Perdagangan Orang dengan dengan korban dalam putusan ini adalah seorang anak
dimana ada UU yang mengatur tentang anak ada dalam Pasal 17 UU Tindak
Pidana Perdagangan Orang dan tidak adanya pemberatan ancaman pidana
terhadap terdakwa; Kedua, Pemidanaan dalam Putusan PN Tulungagung Nomor
58/Pid.Sus/2018/PN.Tlg hanya memberikan perlindungan yang bersifat abstrak
kepada korban anak dalam bentuk penjatuhan pidana terhadap anak pelaku.
Sementara dengan mengacu ketentuan UU Perdagangan Orang, UU Perlindungan
Anak, dikaitkan dengan UU Saksi dan Korban memungkinkan bagi hakim untuk
memberikan perlindungan yang bersifat konkrit sesuai dengan kebutuhan korban
diantaranya berupa Rehabilitasi sosial, pendampingan psikososial, nilai agama
dan nilai kesusilaan serta restitusi yang harus didapat oleh korban anak.
Saran pada penelitian skripsi ini, Pertama, JPU yang diberi kewenangan
penuntutan dan Hakim sebagai pemutus perkara seyogyanya harus adil, jeli dan
jelas serta mampu mewujudkan prinsip-prinsip perlindungan hukum terhadap
korban yang masih anak-anak, yakni menerapkan Pemberatan pidana kepada
pelaku serta hakim tidak ramah anak; Kedua, dalam UU Perlindungan Anak, UU
Saksi dan Korban mengatur perlindungan hukum baik yang bersifat abstrak dan
konkrit terhadap anak korban. Hak-Hak korban tersebut seyogyanya diberikan
tidak hanya melalui putusan pengadilan sajam namun pada semua tahapan proses
peradilan (penyidikan, penuntutan, peradilan).
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]