Show simple item record

dc.contributor.authorHAQ, Mohammad Dienul
dc.date.accessioned2022-08-19T07:43:12Z
dc.date.available2022-08-19T07:43:12Z
dc.date.issued2022-04-20
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108973
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 19 Agustus 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractPendidikan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh suatu negara. Hal ini bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sebagai pondasi dasar untuk pembangunan suatu negara. Namun permasalahan yang sering terjadi khususnya di Indonesia yaitu terjadinya putus sekolah akibat masalah biaya pendidikan. Berdasarkan data APK/APM KEMDIKBUD Kab. Jember tahun 2020 Angka Partisipasi Murni (APM) yaitu 74% (untuk usia 7-12 tahun), 53,72% (untuk usia 13-15 tahun) dan 53,87% (untuk usia 16-18 tahun). Dari angka tersebut dapat dilihat bahwa belum seluruhnya siswa di Kabupaten Jember menyelesaikan pendidikannya selama 12 tahun. Salah satu faktor penyebabnya dikarenakan latar belakang perekonomian keluaga yang kurang mampu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah membuat suatu kebijakan untuk memberikan bantuan kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin yang dikenal dengan Program Indonesia Pintar (PIP). PIP merupakan program bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada anak usia 6-21 tahun yang berasal dari keluarga miskin. Dana bantuan yang diberikan pemerintah tergantung tingkatan pendidikan siswa, untuk Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebesar Rp.450.000, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebesar RP.750.000, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) sebesar RP.1.000.000. PIP dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 Tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. PIP dalam pelaksanaannya tidak lepas dari permasalahan, mulai dari pendaftaran calon penerima bantuan PIP, hingga pembagian dana PIP. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan PIP menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) di MTSN 5 Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek context sudah sangat sesuai dengen presentase sebesar 100%. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya angka partisipasi sekolah dan seluruh siswa penerima PIP di MTSN 5 Jember berasal dari keluarga miskin atau penerima bantuan sosial. Aspek input dikategorikan sesuai dengan presentase sebesar 75%. Hal ini dapat dilihat Koordinator PIP seskolah sudah mengikuti sosialisasi PIP yang dilaksnakan oleh KEMENAG Kabupaten, selain itu penerima bantuan dana PIP sudah paham tentang tujuan dari adanya PIP. Namun permasalahan yang terjadi sekolah tidak menyiapkan sarana dan prasarana khusus untuk pelaksanaan PIP sehingga apabila terdapat kerusakan dapat menghambat pelaksanaan PIP di sekolah. Aspek process pelaksanaan PIP di MTSN 5 Jember sudah sangat sesuai dengan Juknis yang berlaku dengan presentase sebesar 100%. Mulai dari awal pendaftaan calon penerima PIP, hingga pembagian dana PIP ke siswa. Aspek product dapat di kategorikan cukup dengan presentase sebesar 75%. Hal ini dapat dilihat terdapat pengurangan siswa yang putus sekolah akibat biaya pendidikan, kebutuhan sekolah siswa penerima terpenuhi, dan siswa penerima dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing I Dr. Sukidin, M.Pd. Dosen Pembimbing II Dr. Pudjo Suharso, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)en_US
dc.subjectKARTU INDONESIA PINTAR (KIP)en_US
dc.titleEvaluasi Program Indonesia Pintar (PIP) Melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) di MTSN 5 Jember Tahun 2021en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record