Hubungan Antara Obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ranuyoso Kabupaten Lumajang
Abstract
Hipertensi yang terjadi dalam masa kehamilan dapat menyebabkan
kematian pada ibu. World Health Organization (WHO) tahun 2017
memperkirakan hampir setiap harinya terdapat 890 kematian ibu di seluruh dunia
akibat adanya komplikasi dan 75% dari komplikasi tersebut salah satunya
disebabkan tekanan darah tinggi saat masa kehamilan (WHO, 2019). Di Jawa
Timur, penyebab kematian ibu tertinggi adalah preeklamsia dengan prevalensi
sebesar 31,15% atau 162 orang (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2019:26).
Berdasarkan data laporan LB3 ibu yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lumajang tahun 2020, sebanyak 867 (5,18%) ibu hamil mengalami
preeklampsia. Khususnya di kecamatan Ranuyoso menjadi wilayah dengan
kejadian preeklampsia tertinggi di Kabupaten Lumajang tahun 2020 dan
mengalami peningkatan kasus selama 4 tahun terakhir yaitu sebesar 36 (5%) kasus
pada tahun 2017, sebesar 52 (6,79%) kasus pada tahun 2018, sebesar 60 (7,11%)
kasus pada tahun 2019, dan sebesar 78 (9,94%) kasus pada tahun 2020. Pada
kasus hipertensi lainnya (hipertensi gestasional dan hipertensi kronis) tahun 2020
berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di
Puskesmas Ranuyoso Kabupaten Lumajang, ditemukan sebanyak 6 ibu hamil
mengalami hipertensi gestasional (memiliki tekanan darah tinggi saat hamil)
sedangkan untuk kasus hipertensi kronis tidak ada.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara obesitas dengan
kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ranuyoso
Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Penelitian
ini menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian
ini sebanyak 53 ibu hamil trimester 3. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportionate random sampling. Penelitian ini dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Ranuyoso Kabupaten Lumajang yang terdiri dari 11
desa yaitu desa Tegal bangsri, desa Meninjo, desa Jenggrong, desa Ranuyoso,
desa Sumberpetung, desa Ranubedali, desa Alun-alun, desa Wonoayu, desa Wates
Wetan, desa Wates Kulon dan desa Penawungan. Waktu penelitian yaitu tanggal
27 Juli – 15 November 2021. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik
responden (pekerjaan, pendidikan, pendapatan keluarga, usia, paritas, IMT
sebelum hamil, tekanan darah, status pernikahan, riwayat hipertensi, jarak
kehamilan, status merokok), pola makan, dan aktifitas fisik ibu. data didapat
melalui pengukuran tekanan darah, berat badan serta tinggi badan ibu dan teknik
wawancara dengan kuisioner, PPAQ, dan kuisioner pola makan. Analisa data
menggunakan uji statistik regresi linier sederhana dan uji chi square. Etik
penelitian dilakukan melalui Komite Etik Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Ranuyoso Kabupaten Lumajang berada pada kelompok umur
tidak berisiko (20-35 tahun) sebesar 81,1%, ibu memiliki paritas tidak berisiko
(persalinan 2-4 kali) sebesar 62,3%, ibu tidak bekerja sebesar 83%, ibu memiliki
pendidikan rendah sebesar 66%, ibu memiliki pendapatan keluarga kurang dari
UMK sebesar 67,9%, seluruh ibu hamil memiliki status menikah sebesar 100%,
sebagian besar ibu tidak memiliki riwayat hipertensi sebesar 96,2%, sebagian ibu
memiliki kehamilan pertama sebesar 39,6% dan memiliki jarak kehamilan lebih
dari 5 tahun sebesar 39,6%, sebagian besar ibu tidak obesitas sebelum hamil
sebesar 92,5%, dan sebagian besar ibu bukan perokok sebesar 98,1%.
Berdasarkan pola makan, sebagian besar ibu memiliki pola makan tidak baik
sebesar 56,6%. Sedangkan aktifitas fisik ibu seluruhnya berkategori normal
sebesar 100%.
Pada hasil uji statistik regresi linier sederhana menunjukkan adanya
hubungan obesitas dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
tetapi tidak pada aktifitas fisik. Pada hasil uji statistik chi square menunjukkan
adanya hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil tetapi tidak pada obesitas, usia, paritas, pekerjaan, pendidikan, pendapatan
keluarga, status pernikahan, jarak kehamilan, IMT sebelum hamil, status
merokok, dan aktifitas fisik.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu bagi Dinas Kesehatan
perlu meningkatkan kerjasama lintas sektor bersama Dinas terkait untuk
melakukan sosialisasi atau edukasi mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan sebagai upaya untuk meminimalisir faktor risiko penyebab hipertensi
pada ibu hamil ataupun pada ibu yang sedang merencanakan kehamilan. Bagi
Puskesmas perlu meningkatkan pelaksanaan deteksi dini faktor risiko penyebab
hipertensi kehamilan yang dapat dilakukan dengan cara mengadakan pemeriksaan
tekanan darah setiap bulan pada ibu hamil di tiap desa dan melakukan penyuluhan
terutama pada kelompok ibu hamil yang berisiko hipertensi (memiliki riwayat
hipertensi, usia >35 tahun, obesitas saat hamil) serta melaksanakan kegiatan
pembinaan dan pengawasan (monev) pada saat pelaksanaan kegiatan. Bagi ibu
hamil diharapkan dapat memperbaiki pola makan dengan baik selama hamil
ataupun setelah hamil agar terhindar dari risiko obesitas yang nantinya
menyebabkan terjadinya hipertensi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]