Pengembangan Perangkat Pembelajaran Science,Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Berbasis Learning Community dan Pengaruhnya Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Barisan dan Deret Aritmatika
Abstract
Abad 21 merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
sehingga menuntut SDM sebuah negara untuk menguasai berbagai keterampilan termasuk
keterampilan berfikir kritis. Untuk itu perlu menyiapkan siswa Indonesia untuk memiliki
kemampuan berpikir kritis.. Karena itu tujuan dari berpikir kritis adalah agar dapat
menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa sehingga tidak
dapat dipertanggungjawabkan. Kemampuan berfikir kritis mendukung
keberhasilan dalam studi maupun bekerja.
Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah
STEM, dikenal sebagai pendekatan pembelajaran terapan yang menggunakan pendekatan
antar-ilmu. Aplikasi STEM dibarengi dengan pembelajaran aktif dan berbasis pemecahan
masalah sehingga siswa dididik untuk berpikir kritis, analitis, dan fokus kepada solusi.
Pendekatan STEM dapat diimplementasikan dengan model Learning Community.
Learning Community bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan cara berbagi
dengan teman yang berkemampuan, memecahkan masalah bersama, menanamkan
tanggung jawab bersama, dan mengembangkan kehidupan siswa. Pendekatan STEM
cocok untuk diterapkan di SMK. STEM menerapkan pembelajaran berbasis
pemecahan masalah yang sengaja menempatkan penyeledikan ilmiah dan
penerapan matematika dalam konteks merancang teknologi sebagai bentuk
pemecahan masalah. Dalam penelitian ini digunakan materi barisan & deret
aritmatika karena materi ini sesuai dengan pembelajaran STEM. Materi barisan &
deret aritmatika diajarkan di Kelas X.
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan proses dan hasil
pengembangan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB).
Dengan STEM berbasis Learning Community dapat mempengaruhi
kemamampuan Berpikir Kritis ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan dan
keefektifan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Rancangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah didasarkan pada model pengembangan
perangkat pembelajaran Pengembangan dalam penelitian ini merupakan model 4-
D yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Model pengembangan ini terdiri dari 4
tahap, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Tahap define adalah tahap
untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran.Tahap
perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran.Tahap
pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yang
dilakukan melalui dua langkah, yakni: (1) penilaian ahli (expert appraisal) yang
diikuti dengan revisi, (2) uji coba pengembangan (developmental testing). Tahap
disseminasi merupakan suatu tahap akhir pengembangan produk.
Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran dinyatakan valid,
praktis, dan efektif. Rata-rata keseluruhan nilai validari RPP, LKS, dan THB
berturut-turutsebesar 4.,50, 4,4 dan 4,5. Kevalidan ditinjau dari ketiga validator
yakni dua dosen dan satu guru matematika SMK Negeri 2 Bondowoso.
Kepraktisan ditinjau dari aktivitas guru pembelajaran untuk mengetahui aktivitas
guru didapat dari hasil pengamatan oleh observer, berdasarkan hasil pengamatan
aktivitas guru diperoleh rata-rata sebesar 90% yang menunjukkan bahwa
keterlaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik, Sedangkan hasil
pengamatan aktivitas siswa selama lima pertemuan berada pada kriteria baik.
Aspek efektivitas ditinjau dari hasil angket respon siswa. Berdasarkan hasil
analisis respon siswa menunjukkan bahwa presentase respon siswa sebesar 84%
hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif karena
banyaknya siswa yang memberi respon positif≥ 80%