Show simple item record

dc.contributor.authorFAJRUL, Rizqi I Nurcahya Ari
dc.date.accessioned2022-07-08T02:14:30Z
dc.date.available2022-07-08T02:14:30Z
dc.date.issued2021-06-28
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108263
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 8 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractPengelolaan limbah kotoran sapi menjadi teknologi biogas memberikan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitar. Perlu adanya sosialisasi lebih mendalam dan maksimal tentang pentingnya pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi teknologi biogas sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Karena sampai saat ini masih banyak masyarakat Desa Sumberkolak Pariyaan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo yang belum menggunakan biogas ini sebagai pengganti bahan bakar LPG. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemanfaatan biogas dari limbah kotoran sapi sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Desa Sumberkolak Pariyaan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo pada bulan Juli 2020 dengan sampel hanya 20 rumah yang menggunakan bahan bakar biogas dari kotoran sapi. Alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur derajat keasaman dan temperatur adalah Portable pH meter/EC meter/TDS meter jenis HI-9813. Hasil penelitian digester atau pengolah gas milik responden tertanam didalam tanah yang artinya dalam kondisi kedap udara. Bahan baku Isian berupa limbah kotoran ternak sapi dan air dengan perbandingan 1 : 1 tanpa campuran bahan lain. Nisbah C/N kotoran sapi mempunyai rasio C/N sebesar 24, derajat keasaman kotoran sapi sebelum masuk inlet dari hari ke-1 sampai dengan hari ke 7 telah memenuhi syarat, untuk pengukuran derajat keasaman air sebelum masuk inlet dari hari ke-1 sampai dengan hari ke-7 telah memenuhi syarat, sedangkan pengukuran derajat keasaman campuran kotoran sapi dan air sesudah masuk inlet telah memenuhi syarat. Temperatur kotoran sapi sebelum masuk inlet yang dilakukan dengan rincian hari ke 1 sampai dengan hari ke-7 memenuhi syarat, temperatur air sebelum masuk inlet dari hari ke-1 sampai dengan hari ke-7 tidak memenuhi syarat dan pengukuran temperatur campuran kotoran sapi dan air sesudah masuk inlet yang dilakukan dari hari ke-1 sampai dengan hari ke-7 tidak memenuhi syarat. Pembuatan biogas milik responden tidak menggunakan starter yang berguna untuk mempercepat proses perombakan bahan organik menjadi biogas. Mencampur kotoran sapi dengan air 1 : 1, waktu pengisian untuk dilakukan pengelolaan kotoran ternak 1 minggu dua kali, bahan digester berbentuk menyerupai kubah dengan konstruksi berupa batu bata, batu, pasir dan semen. Bak juga dilengkapi dengan pipa untuk memasukkan isian (inlet) dan pipa pengeluaran (outlet). Digester milik responden berdiameter 5 m dan 3 m dengan model tanam (fixed dome). Hasil gas awal mengandung CO2 atau karbondioksida dan akan langsung dibuang oleh responden. Gas metana yang sudah terbentuk langsung dialirkan ke 20 rumah rumah terdekat dengan lokasi responden serta instalasi biogasnya satu untuk memenuhi kebutuhan 20 rumah. Aliran gas ini menggunakan saluran pipa yang tertanam didalam tanah. Identifikasi dari hasil proses pembuatan biogas pada nyala api yang dihasilkan berwarna biru dan tidak menimbulkan bau menyengat, menggunakan kompor untuk memasak air hingga mendidih, sehingga menghasilkan api menyala biru. Pemanfaatan biogas digunakan untuk memasak 20 rumah dan untuk pemanfaatan pemanas air mandi hanya 1 responden. Sedangkan residu dari kegiatan biogas berupa pupuk cair dan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan sebagian untuk di lahan pertanian responden dan selebihnya dijual. Sedangkan pupuk cair digunakan untuk pakan lele. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti, antara lain :hendaknya dalam proses pembuatan biogas, responden menggunakan starter yang berguna untuk mempercepat proses perombakan bahan organik menjadi biogas dan pemanfaatan biogas tidak hanya untuk kebutuhan memasak tapi juga bisa sebagai alternatif pembangkit listrik dan lain-lain.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Prehatin Tri Rahayu Ningrum, S.KM., M.Kes Dosen Pembimbing Anggota : Ellyke, S.KM., M,M.KLen_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectPEMANFAATAN BIOGASen_US
dc.subjectLIMBAH KOTORAN SAPIen_US
dc.subjectENERGI RAMAH LINGKUNGANen_US
dc.titlePemanfaatan Biogas Limbah Kotoran Sapi Sebagai Energi Ramah Lingkungan di Desa Sumberkolak Pariyaan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondoen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record