| dc.description.abstract | Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin berkembang 
mengakibatkan meningkatnya persaingan ketat di pasar internasional terutama pada 
industri pangan. Sektor pertanian terutama produk hortikultura merupakan salah 
satu vektor yang terus ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar internasional. 
Produk agroindustri tersebut yang diminati banyak konsumen dalam maupun luar 
negeri adalah kedelai edamame. PT. Mitratani Dua Tujuh merupakan perusahaan 
pengolahan edamame yang menghasilkan produk edamame beku. Edamame
mengandung antioksidan dan isoflavone. Pangan merupakan hal yang sangat 
penting bagi manusia, namun pada kenyataanya masih banyak jumlah kasus 
keracunan makanan di Indonesia. Salah satu penyebab utama keracunan makanan 
adalah dihubungkan dengan masalah kemanan pangan seperti biologi (patogen, 
ketahanan, kontaminasi), kimia (logam berat, pestisida) dan fisik (benda-benda 
asing seperti pasir, kerikil, rambut). Standar manajemen mutu yang utama dan 
wajib digunakan oleh industri pengolah makanan adalah Hazard Critical Control 
Point (HACCP), akan tetapi masih ditemukan beberapa kekurangan dari 
implementasi tersebut. Salah satu hambatan utama gagalnya implementasi tersebut 
adalah kurangnya kesadaran akan identifikasi risiko di tahapan proses, bila ada 
yang melakukan identifikasi risiko cenderung secara deskriptif. Sementara itu 
untuk mendapatkan hasil yang komperehensif dalam analisis bahaya diperlukan 
data yang kuantitatif, sehingga nantinya bisa diharapkan untuk mengurangi 
kerugian karena adanya risiko. Pendekatan Probabilistic Risk Assssment pada 
proses produksi edamame bertujuan untuk mengendalikan suatu risiko dimana 
risiko tersebut bisa diukur dan membentuk strategi pengendalian, sehingga dari 
strategi terebut dapat digunakan seperti menghindari risiko, mengurangi efek risiko 
dari tahapan proses produksi.
Tujuan penelitian ini adalah 1) Melakukan identifikasi risiko dan penyebab 
yang berpotensi timbul pada proses raw material dan grading di PT. MT27; 2) 
Menganalisis frekuensi risiko pada proses raw material dan grading di PT. MT27;
3) Merumuskan kebijakan pengendalian risiko pada proses raw material dan 
grading di PT. MT27. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data 
primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi pada proses 
produksi beserta semua atribut dan komponen yang terlibat. Data sekunder 
diperoleh melalui studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 
Metode analisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode 
Probabilistic Risk Assessment dengan perhitungan data menggunakan bantuan 
software Arena dan Minitab untuk fitting data dan perhitungan nilai cumulativ 
distribution function. Hasil perhitutngan selanjutnya adalah nilai dengan frekuensi 
tertinggi diatas 15% akan dilakukan mitigasi risiko menggunakan RCA 5 Why method , sehingga nantinya dapat mengurangi risiko yang terjadi pada perusahaan 
serta rekomendasi perbaikan yang diberikan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa parameter yang digunakan untuk 
mengambil data adalah pada aspek biologi berdasarkan suhu ruangan dan aspek 
fisik adalah data sampel pengujian pada tahap proses raw material dan grading.
Langkah pertama yang dilakukan adalah fitting data sesuai dengan jumlah sampel 
menggunakan Arena, dari karakteristik data suhu pada produk edamame distribusi 
yang cocok diimplementasikan adalah jenis triangular dengan nilai squar error 
rendah. Berdasarkan data tersebut dilakukan perhitungan invers CDF menggunakan 
Minitab didapatkan hasil bahwa pada proses penerimaan bahan baku frekuensi 
risiko yang dihasilkan adalah sebesar 18% dari sejumlah sampel 1 kg, sedangkan 
pemrosesan adalah sebesar 29% dari sejumlah sampel 500 gr. Hal tersebut 
menunjukkan bahwa frekuensi dengan nilai diatas 15% adalah termasuk tinggi 
sehingga harus dilakukan mitigasi atau pengendalian risiko untuk mengurangi 
tingkat kerusakan atau kecacatan pada produk.
Pada aspek fisik dilakukan pengambilan sampel pada tiap perlakuan dimana 
per 250 kg raw material diambil 1 kg (250 polong) sampel untuk dianalisa. Pada 
proses grading adalah per 14 kg edamame dilakukan pengambilan sampel sebanyak 
500 gr (130 polong) berdasarkan kerusakan fisik yaitu gigitan ulat dan jamur (busuk 
polong dan bintik polong). Pada proses raw material dengan confidance level 0,95 
dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nlai frekuensi sebesar 8% dari 
total sampel sebanyak dari 30kg edamame (7500 polong), sedangkan pada tahap 
grading adalah sebesar 10,4% dari total sampel sebanyak 3.926 polong per 500 gr 
sampel selama 30 hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari setiap tahapan proses 
adalah kemungkinan besar terjadinya risiko. Evaluasi frekuensi risiko dilakukan 
untuk mengelompokkan semua hasil data penelitian dimana nilai frekuensi risiko 
diatas 15% akan dilakukan mitigasi risiko menggunakan RCA 5 why method.
Rekomendasi perbaikan yang bisa menjadi alternatif solusi dari permasalahan 
pada proses penerimaan bahan baku adalah dengan melakukan evaluasi pada 
lingkungan dengan beberapa cara seperti sanitasi lahan, pergiliran tanaman dengan 
tujuan untuk pengendalian terhadap lingkungan dan membasmi hama penyakit; 
meningkatkan kapasitas produksi dan expor; melakukan pelatihan dan edukasi 
kepada petani PT.MT 27 tentang lingkungan tanah dan cara tanam yang benar | en_US |