Isolasi dan Identifikasi Cendawan Pascapanen pada Biji Kopi Perkebunan Rakyat di Kawasan Pegunungan Ijen-Raung Bondowoso
Abstract
Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu sentra penghasil kopi di
Jawa Timur dengan produksi mencapai 10.807 ton pada tahun 2018. Pengusahaan
kopi masih banyak dilakukan oleh perkebunan rakyat. Produktivitas kopi yang
tinggi belum diimbangi dengan kepedulian petani terhadap mutu pengolahan kopi
sehingga biji kopi yang dihasilkan belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh
SNI 01-2907-2008 terutama aspek mikrobiologinya. Penanganan pascapanen
seperti pengeringan yang kurang tepat dapat menyebabkan biji kopi terserang
cendawan pascapanen. Beberapa spesies cendawan pascapanen dapat
memproduksi mikotoksin seperti okratoksin A yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Upaya peningkatan mutu dilakukan dengan mengetahui jenis
cendawan yang dapat tumbuh pada biji kopi. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi jenis cendawan yang mengontaminasi biji kopi di kawasan
Pegunungan Ijen-Raung Bondowoso secara makroskopis dan mikroskopis.
Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua kali
pengulangan diawali dengan mengolah biji kopi yang didapatkan dari petani kopi
dengan cara basah pada wadah ember, besek, dan karung plastik. Parameter yang
diamati meliputi isolat cendawan pada biji kopi, identifikasi isolat secara
makroskopis dan mikroskopis, perhitungan total mikroba, dan pengukuran kadar
air. Data hasil pengamatan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan
gambar yang dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel biji kopi perkebunan
rakyat di kawasan Ijen-Raung Bondowoso memiliki satu jenis isolat cendawan,
yaitu cendawan berwarna kuning hitam. Isolat tersebut teridentifikasi sebagai
Aspergillus niger. Perhitungan total mikroba dilakukan untuk mengetahui jumlah
mikroba yang mengontaminasi sampel. Biji kopi robusta asalan olah kering
memiliki kadar air sebesar 10,99%, total kapang sebesar 1,66 cfu/g, total khamir
sebesar 3,46 cfu/g, dan total bakteri sebesar 4,06 cfu/g. Biji kopi arabika asalan
olah basah memiliki kadar air sebesar 11,87%, total kapang sebesar 2,26 cfu/g,
total khamir sebesar 3,30 cfu/g, dan total bakteri sebesar 3,91 cfu/g. Biji kopi
arabika olah basah wadah ember memiliki kadar air sebesar 12,34%, total kapang
sebesar 2,44 cfu/g, total khamir sebesar 3,35 cfu/g, dan total bakteri sebesar 4,09
cfu/g. Biji kopi arabika olah basah wadah besek memiliki kadar air sebesar
11,34%, total kapang sebesar 1,96 cfu/g, total khamir sebesar 2,36 cfu/g, dan total
bakteri sebesar 2,98 cfu/g. Biji kopi arabika olah basah wadah karung plastik
memiliki kadar air sebesar 12,25%, total kapang sebesar 2,98 cfu/g, total khamir
sebesar 1,96 cfu/g, dan total bakteri sebesar 2,56 cfu/g.