Implementasi Kebijakan Pelindungan dan Pemenuhan Hak Kesehatan Penyandang Disabilitas di Kabupaten Jember
Abstract
35.065 jiwa (1,43%) penduduk Kabupaten Jember merupakan penyandang 
disabilitas yang didominasi jenis disabilitas fisik dengan jumlah penyandang 
disabilitas tertinggi pada Kecamatan Kaliwates sebesar 368 jiwa. Penyandang 
disabilitas kerap mendapatkan perlakuan diskrimitatif seperti masih terbatasnya 
akses untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Kabupaten Jember memiliki 
kebijakan berupa Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 yang salah satunya 
membahas mengenai hak kesehatan. Tahap implementasi kebijakan bertujuan 
untuk melaksanakan kebijakan yang sebelumnya berupa bentuk konsep menjadi 
praktik. Implementasi hak kesehatan di Kabupaten Jember belum menyediakan 
infrastruktur yang merata dan belum tersedia sumber daya manusia yang dapat 
memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. 
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. 
Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan 
dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive pada pembuat, 
pelaksana dan penerima manfaat kebijakan. Data informan dianalisis 
menggunakan teknik analisis isi dan divalidasi melalui triangulasi sumber dan 
teknik. Fokus dalam penelitian ini adalah isi kebijakan, konteks implementasi dan 
dampak kebijakan. 
Hasil penelitian ini berupa kajian bagaimana implementasi kebijakan dalam 
memenuhi hak kesehatan penyandang disabilitas di Kabupaten Jember. 
Implementasi berupa upaya pelayanan kesehatan preventif seperti vaksinasi dan 
promotif seperti penyuluhan bagi penyandang disabilitas telah diimplementasikan 
oleh pelaksana kebijakan meski dirasa oleh penerima manfaat belum maksimal 
serta diperlukan adanya perbaikan serta pengembangan. Hak kesehatan berupa 
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama telah diimplementasikan oleh tiga Puskesmas yang ada di Kecamatan Kaliwates melalui sinergitas yang 
dilakukan Dinas Kesehatan.
Implementasi pemenuhan hak kesehatan penyandang disabilitas di Kabupaten 
Jember telah disesuaikan dengan isi kebijakan yang tercantum dalam Peraturan 
Daerah Nomor 7 Tahun 2016. Meliputi kepentingan kelompok sasaran yang 
terlibat, adanya manfaat sebagai payung hukum yang menjamin hak kesehatan, 
kedudukan pengambil keputusan pada tingkat eksekutif maupun pelaksana teknis 
dan pihak mana yang berwenang dalam implementasi hak kesehatan. Derajat 
perubahan yang diharapkan setelah adanya kebijakan seperti akses ramah 
disabilitas pada fasyankes masih perlu ditingkatkan dengan diimbangi penyediaan 
sumber daya infrastruktur dan pembiayaan yang memadai.
Berdasarkan konteks implementasi, letak kekuasaan Dinas Kesehatan mencakup 
wilayah Kabupaten Jember, sedangkan kekuasaan Puskesmas berdasarkan 
wilayah kerjanya. Karakteristik lembaga pelaksana implementasi antara lain yang 
menyediakan fasilitas dan merancang penganggaran dana untuk program, namun
masih terkendala dengan pelaksana yang belum secara menyeluruh mengetahui 
peraturan daerah terkait. Kepatuhan dan daya tanggap lembaga legislatif dan 
eksekutif dinilai baik dalam implementasi, namun masing-masing lembaga perlu 
melakukan evaluasi kembali khususnya pada masa pandemi COVID-19 saat ini.
Dampak positif dari implementasi berupa pengaruh pada peningkatan kunjungan 
penyandang disabilitas dan proses penilaian akreditasi pada fasilitas kesehatan, 
sedangkan dampak negatif yang dirasakan berupa munculnya potensi tumpang 
tindihnya implementasi antar kebijakan dan munculnya kecemburuan sosial akibat 
proses memprioritaskan pelayanan penyandang disabilitas.
Saran penelitian yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini bagi lembaga 
legislatif perlu melakukan sosialisasi mengenai kebijakan dan memperkuat 
tupoksi pengawasan implementasi. Lembaga eksekutif beserta pelaksana teknis 
meninjau kembali kebutuhan bidang kesehatan dan dilanjutkan dengan 
menganggarkan dana serta implementasi program bekerjasama dengan Fakultas 
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember maupun sektor lain. Selain itu, perlu di 
lakukan penelitian lanjutan berupa tahapan evaluasi kebijakan terkait.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2362]
