Pemanfaatan Citra Sentinel 2 Untuk Pemetaan Lahan Tanaman Kakao Theobroma Cacao L. Berbasis Machine Learning di Wilayah Jember
Abstract
Penyediaan data sebaran lahan kakao merupakan faktor penting untuk
monitoring penambahan maupun pengurangan lahan tanaman kakao. Hal yang
mendasari penelitian ini ialah pengumpulan data yang dilakukan secara
konvensional yaitu pendataan secara langsung ke administratur perkebunan
bersangkutan. Sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. Oleh karena
itu, dibutuhkan peran teknologi untuk dapat melakukan hal ini. Salah satu
pendekatan teknologi yang dapat digunakan ialah pemanfaatan citra penginderaan
jauh dan algoritma random forest yang berbasis machine learning.
Pada beberapa dekade terakhir ini, penginderaan jauh dan machine learning
telah banyak dimanfaatkan untuk melakukan klasifikasi berbagai jenis tanaman.
Salah satu citra penginderaan jauh yang banyak digunakan ialah citra satelit
Sentinel 2. Penggunaan citra Sentinel 2 ini memiliki banyak keuntungan yaitu
terdapat 13 band spektral: 4 band beresolusi 10 m, 6 band beresolusi 20 m, dan 3
band beresolusi 60 m, cakupan area mencapai 290 km setiap scene, serta resolusi
temporal 10 hari. Sedangkan, pada machine learning terdapat berbagai macam
algoritma yang berhasil dikembangkan. Namun, algoritma machine learning yang
banyak diterapkan pada pemetaan jenis tanaman dan menghasilkan akurasi yang
tinggi ialah algoritma random forest.
Proses pemetaan lahan kakao ini dilakukan dengan mengektrak fitur yang
mirip dengan tanaman kakao. Dimulai dengan pemilihan bulan berdasarkan
pertunasan, pembungaan, pembuahan, dan masa dorman kakao yaitu bulan januari,
februari, april, juni, dan oktober, lalu mengekstraksi wilayah sesuai ketinggian,
melakukan klasifikasi random forest (kelas vegetasi berkayu, vegetasi tidak
berkayu, dan non vegetasi), mengekstrak vegetasi berkayu berdasarkan range
NDVI, melakukan klasifikasi random forest (kelas tumbuhan kakao dan non
kakao), dan melakukan overlay pada semua bulan yang telah diklasifikasikan untuk
mendapatkan wilayah yang konsisten mendeteksi tumbuhan kakao dan non kakao,
serta terakhir ialah perhitungan akurasi dengan confusion matrix.
Hasil dari proses pemetaan ini ialah peta sebaran lahan tanaman kakao di
wilayah Jember dengan akurasi yang didapat overall accuracy sebesar 85% dan
kappa accuracy 65%. Hal-hal yang memengaruhi akurasi hasil pemetaan lahan
tanaman kakao ialah vegetasi campuran yang terdeteksi sebagai tanaman kakao,
naungan tanaman kakao berupa sengon terdeteksi sama dengan kebun sengon,
naungan tanaman kopi yang berupa sengon terdeteksi sebagai tanaman kakao,
terdapat vegetasi lain dalam satu piksel citra Sentinel 2 sehingga tanaman kakao
terdeteksi sebagai non kakao, serta terdapat kemungkinan pada citra Sentinel 2
terdapat awan, bayangan, kondisi atmosfer dan pencahayaan yang berbeda
berpengaruh pada hasil pemetaan lahan tanaman kakao.