Show simple item record

dc.contributor.authorSigit Dwiyantoro
dc.date.accessioned2013-12-19T11:30:08Z
dc.date.available2013-12-19T11:30:08Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM060210302315
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10756
dc.description.abstractMuseum Sangiran Museum Sangiran merupakan salah satu museum yang terdapat di Indonesia. Museum Sangiran terletak di dalam kawasan Kubah Sangiran (Sangiran Dome), epatnya beralamat di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Museum Sangiran merupakan museum yang menyimpan koleksi benda-benda peninggalan mengenai kehidupan manusia pada masa pra-sejarah. Koleksi Museum Sangiran memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Rumusan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah historisitas museum sangiran?; (2) bagaimanakah relevansi museum sangiran sebagai sumber pembelajaran sejarah? dan (3) bagaimanakah pemanfaatan museum sangiran sebagai sumber pembelajaran sejarah?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji aspek kesejarahan Museum Sangiran; (2) mengkaji relevansi Museum Sangiran sebagai sumber pembelajaran sejarah dan (3) mengkaji pemanfaatan Museum Sangiran di Kecamatan Kalijambe sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yaitu (1) heuristik; (2) kritik; (3) Interpretasi dan (4) historiografi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Museum Sangiran sangat bermanfaat dalam mempelajari kehidupan manusia prasejarah karena situs ini dilengkapi dengan koleksi peninggalan kebudayaan masa prasejara, lokasi yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi serta lingkungannya yang nyaman memungkinkan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah untuk siswa SD, SMP, SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Koleksi benda-benda peninggalan di museum Sangiran yang dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sejarah adalah yang bersifat visual, tidak membosankan dan harus relevan dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pada kurikulum di sekolah. Pemanfaatan Museum Sangiran dalam proses pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dan dengan melakukan kunjungan langsung ke Museum Sangiran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koleksi Museum Sangiran mempunyai relevansi dengan materi yang terdapat pada kurikulum di sekolah. Pada materi siswa SMP kelas VII semester gasal sesuai dengan Kompetensi dasar 1.1 mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan serta kompetensi dasar 1.2.mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia sedangkan untuk siswa SMA kelas X semester gasal sesuai dengan kompetensi dasar 1.2 mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat indonesia masa pra aksara dan masa aksara. Pemanfaaatan itu bisa dilakukan dengan cara pembelajaran di dalam kelas dengan media pembelajaran interaktif maupun siswa diberi tugas untuk terjun secara langsung mengunjungi Museum Sangiran baik di dampingi langsung oleh guru atau mandiri. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kesadaran para guru dan siswa untuk lebih mengoptimalkan koleksi Museum Sangiran sebagai sumber pembelajaran sejarah serta kesadaran masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Sragen untuk berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah di museum sehingga dapat memperkaya nilai- nilai budaya Bangsa ini.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210302315;
dc.subjectHistorisitas dan Relevansinyaen_US
dc.titleMuseum Sangiran ( Historisitas dan Relevansinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record