Museum Sangiran ( Historisitas dan Relevansinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah)
Abstract
Museum Sangiran Museum Sangiran merupakan salah satu museum yang 
terdapat di Indonesia. Museum Sangiran terletak di dalam kawasan Kubah Sangiran
(Sangiran Dome), epatnya beralamat di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, 
Kabupaten Sragen. Museum Sangiran merupakan museum yang menyimpan koleksi
benda-benda peninggalan mengenai kehidupan manusia pada masa pra-sejarah.  
Koleksi Museum Sangiran memiliki potensi untuk dijadikan sebagai sumber
pembelajaran sejarah.  
Rumusan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah historisitas museum
sangiran?; (2) bagaimanakah relevansi museum sangiran sebagai sumber 
pembelajaran sejarah? dan (3) bagaimanakah pemanfaatan museum sangiran sebagai
sumber pembelajaran sejarah?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji aspek
kesejarahan Museum Sangiran; (2) mengkaji relevansi Museum Sangiran sebagai 
sumber pembelajaran sejarah dan (3) mengkaji pemanfaatan Museum Sangiran di
Kecamatan Kalijambe sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Metode penelitian 
yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yaitu (1) heuristik; (2) kritik; (3)
Interpretasi dan (4) historiografi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan antropologi budaya.  
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Museum Sangiran sangat
bermanfaat dalam mempelajari kehidupan manusia prasejarah karena situs ini dilengkapi dengan koleksi peninggalan kebudayaan masa prasejara, lokasi yang
mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi serta 
lingkungannya yang nyaman memungkinkan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
sebagai sumber pembelajaran sejarah untuk siswa SD, SMP, SMA bahkan sampai 
perguruan tinggi. Koleksi benda-benda peninggalan di museum Sangiran yang dapat
dipergunakan sebagai sumber belajar sejarah adalah yang bersifat visual, tidak 
membosankan dan harus relevan dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD) dan Indikator pada kurikulum di sekolah. Pemanfaatan Museum 
Sangiran dalam proses pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dan dengan melakukan kunjungan
langsung ke Museum Sangiran.  
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koleksi Museum
Sangiran mempunyai relevansi dengan materi yang terdapat pada kurikulum di 
sekolah. Pada materi siswa SMP kelas VII semester gasal  sesuai dengan Kompetensi
dasar 1.1 mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan serta kompetensi dasar 1.2.mendeskripsikan 
kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia sedangkan untuk siswa SMA kelas X
semester gasal sesuai dengan kompetensi dasar 1.2 mendeskripsikan tradisi sejarah 
dalam masyarakat indonesia masa pra aksara dan masa aksara. Pemanfaaatan itu bisa
dilakukan dengan cara pembelajaran di dalam kelas dengan media pembelajaran
interaktif maupun siswa diberi tugas untuk terjun secara langsung mengunjungi 
Museum Sangiran baik di dampingi langsung oleh guru atau mandiri. 
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kesadaran para guru dan siswa untuk 
lebih mengoptimalkan koleksi Museum Sangiran sebagai sumber pembelajaran
sejarah serta kesadaran masyarakat serta Pemerintah Kabupaten Sragen untuk
berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah di museum 
sehingga dapat  memperkaya nilai- nilai budaya Bangsa ini.
