Etnomatematika pada Tari Kuntulan Kembang Pujian Banyuwangi sebagai Bahan Paket Soal Tes
Abstract
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memungkinkan manusia
melakukan eksplorasi dalam mengamati suatu pola, memahami hubungan, dan
menggunakan kemampuan pemecahan masalah. Konsep matematika sangat
bermanfaat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Pengkajian suatu budaya,
adat istiadat atau kebiasaan dalam masyarakat tertentu yang tanpa disadari
memuat konsep matematika merupakan salah satu ranah kajian matematika yang
disebut etnomatematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah menggali etnomatematika pada tari
Kuntulan Kembang Pujian Banyuwangi. Unsur-unsur tari yang diteliti pada
penelitian ini adalah gerakan dan pola lantai yang merupakan unsur pokok dari
kesenian tari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan etnografi. Daerah penelitian dalam penelitian ini adalah Kabupaten
Banyuwangi. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
budayawan dan pelatih tari Kuntulan Kembang Pujian Banyuwangi. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa terdapat
etnomatematika pada gerakan dan pola lantai tari Kuntulan Kembang Pujian
Banyuwangi. Beberapa konsep matematika dan aktivitas matematika muncul pada
gerakan serta pola lantai tari. Aktivitas dan konsep matematika yang muncul pada
gerakan tari adalah aktivitas membilang dan konsep transformasi geometri.
Aktivitas membilang muncul pada setiap gerakan tari. Aktivitas membilang
yang dilakukan penari adalah kegiatan membilang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Konsep
transformasi geometri pada gerakan tari Kuntulan Kembang Pujian diantaranya
translasi, refleksi, dan rotasi. Konsep translasi muncul pada gerakan yang
memiliki bentuk dan arah hadap sama namun diulang pada posisi yang berbeda.
Konsep refleksi muncul pada gerakan tari yang memiliki bentuk gerak yang sama
namun arah hadap bercerminan. Konsep rotasi muncul pada gerakan tari yang
memiliki bentuk yang tetap dan penari melakukan perputaran di tempat baik
beruap putaran penuh ataupun putaran tidak penuh.
Konsep matematika yang muncul pada pola lantai adalah konsep titik,
konsep garis, konsep bangun datar, dan konsep transformasi geometri. Konsep
titik yang dimaksud merupakan posisi setiap penari pada sebuah pola lantai.
Konsep garis pada pola lantai didapat dari penarikan garis antar titik yang
mewakili atau menyimbolkan posisi setiap penari. Konsep bangun datar diperoleh
dari bentuk-bentuk pola lantai yang diterapkan oleh penari pada area panggung.
Bentuk datar yang terbentuk antara lain bangun trapesium, persegi panjang, jajar
genjang, segitiga, layang-layang, dan poligon segi enam (heksagon).
Konsep transformasi geometri yang muncul pada pola lantai adalah
translasi, refleksi, dan dilatasi. Konsep translasi muncul pada pola lantai yang
memiliki bentuk yang sama persis namun dilakukan pada posisi dan waktu yang
berbeda (diulang). Konsep refleksi muncul pada pola lantai yang memiliki bentuk
yang sama namun pola lantai yang selanjutnya merupakan hasil pencerminan dari
pola lantai sebelumnya. Konsep dilatasi muncul pada pola lantai yang memiliki
bentuk yang sama akan tetapi jarak antar penari pada pola selanjutnya menjadi
lebih dekat, sehingga pola lantai yang terbentuk menjadi lebih kecil.
Produk hasil penelitian ini adalah paket soal tes, dimana paket soal tes
dibuat berdasarkan hasil penelitian etnomatematika pada pola lantai tari Kuntulan
Kembang Pujian Banyuwangi. Paket soal tes berisi 8 soal uraian dengan pokok
bahasan bangun datar segiempat untuk siswa kelas VII yang disusun berdasarkan
Revisi Taksonomi Bloom. Paket soal tes dapat diakses melalui laman
bit.ly/3AEPbdC.