Show simple item record

dc.contributor.authorIZZET, Mohamad
dc.date.accessioned2022-05-27T09:02:15Z
dc.date.available2022-05-27T09:02:15Z
dc.date.issued2022-01-18
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106925
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 27 Mei 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractCV. Sumbersari merupakan perusahaan yang memproduksi cocofiber dan cocopeat yang menggunakan bahan baku dari sabut kelapa. Dalam industri ini penggunaan alat dan mesin yang sudah bertenaga listrik sangat berpengaruh terhadap biaya produksi, serta fakta bahwa industri ini sering mendapat pesanan dari luar negeri yang menunjukan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang sangat tinggi. Untuk memastikan mesin produksi dapat bekerja dengan baik dapat dilakukan melalui evaluasi kondisi mesin dengan penilaian overall equipment effectiveness. (OEE) merupakan alat ukur (matric) yang sering digunakan dalam mengukur efektivitas peralatan produksi yang dapat memberikan informasi kepada perusahaan untuk membantu dalam menentukan kebijakan perawatan / maintenance yang akan dilakukan. Keunggulan dari analisis OEE yaitu, penilaiannya terfokus pada availability, performance dan quality. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan pengukuran efektivitas mesin dengan penilaian overall equipment effectiveness (OEE). Maintenance sendiri akan dilakukan analisis penyebab serta akibat dari kerusakan-kerusakan yang terjadi serta penelitian ini menggunakan analisis fishbone untuk mempermudah analisis tersebut serta mencari usulan perbaikan dari permasalahan tersebut. Selama 2 bulan penelitian didapatkan hasil perhitungan OEE yaitu mesin pengurai belum berhasil mecapai standar yaitu 85%, akan tetapi dilihan dari komponen OEE sendiri (meliputi avaibility, performance dan quality) juga masih belum mencapai standar. Salah faktor yang menyebabkan rendahnya nilai OEE karena rendahnya nilai performance, standar nilai performance sendiri yaitu 95%, sehingga nilai performance mesin masih belum mencapai nilai standar yang telah ditentukan. Hal tersebut dikarenakan seringnya mesin mengalami breakdown, sehingga ouput yang dihasilkan kurang maksimal kemudian mempengaruhi tercapainya target yang sudah diterpakan oleh perusahaan. Hasil analisis fishbone menunjukan bahwa penyebab mesin tidak mencapai standar/sering mengalami breakown karena 5 faktor yaitu : usia mesin serta banyaknya part mesin yang harus diganti. operator kelelahan sehingga kurang teliti dalam mengawasi mesin. karyawan yang kurang memperhatikan prosedur penggunaan mesin menyebabkan mesin mengalami brekadown. bahan baku yang akan diproses kurang baik, sehingga perlu dilakukan perubahan metode perbaikan karena terbatasnya peralatan untuk melakukan perbaikan. Listrik mati atau penurunan daya listrik. Solusi untuk hal tersebut adalah peremajaan mesin, menambah karyawan, sortir material, penyesuainya metode serta efisiensi listrik.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Bambang Herry P.S.TP.,M.Si Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Nita Kuswardhani ,S.TP.,M.Engen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectOverall Equipment Effectiveness (OEE)en_US
dc.subjectCocofiberen_US
dc.subjectCocopeaten_US
dc.subjectSabut Kelapaen_US
dc.titleAnalisis Efektivitas Mesin Sabut Kelapa pada Industri Cocofiber dan Cocopeat dengan Metode OEE (Overall Equipment Effectivenessen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record