• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Article In Magazine
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Article In Magazine
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Sosioekonomi-Kultural Welas Asih

    Thumbnail
    View/Open
    FEB_KORAN_Whedy_Sosioekonomi-Kultural Welas Asih.pdf (181.8Kb)
    Date
    2022-04-18
    Author
    PRASETYO, Whedy
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Menyaksikan kenaikan harga bahan pokok dalam menyongsong bulan Ramadan menjadikan sebuah budaya rutin yang terjadi setiap tahun. Namun, kenaikan tahun ini sudah dimulai jauh hari sebelum Ramadan dan berbagai aktivitas-aktivitas investasi bodong, kenaikan kedelai, kelangkaan minyak goreng, kenaikan tarif PPN menjadi 11 persen dan bahan bakar pertamax. Aktivitas yang diikuti dengan antrean, protes bahkan bantuan menjadikan pertunjukan krisis dan sulitnya kehidupan ini. Apakah yang memang harus seperti ini? Melihat saudara yang tertipu dan “menadahkan tangan” untuk demi menjamin kelangsungan hidupnya, sedangkan yang lainnya terus memperhatikan “sendiri” dengan mengistilahkan crazy rich. Kondisi yang terjadi di tengah pandemi yang belum selesai dan himpitan ekonomi yang luar biasa menjadikan ilusi atau imajinasi untuk “mewah” memang lebih kuat dan mendalam. Dari segi keadilan sosial menjadikan pertunjukkan ketimpangan sosial dan keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial. Kebanggaan yang bukan sebenarnya jati diri warga negara Indonesia (baca butir ketujuh Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah, dan kedelapan yaitu tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum) yang lebih pada gerakan sosioekonomi-kultural. Gerakan sosioekonomi-kultural melalui inisiatif sosial berbasis swadaya masyarakat harus diapresiasi sebagai kebajikan yang harus didukung pemerintah sebagai regulator. Kegiatan ini harus diperkuat dengan pendekatan struktural dalam rupa kebijakan pemerintah yang elegan, berupa tindakan welas asih. Nilai welas asih mendasarkan pada kebijakan dan program-program pembangunan yang menjunjung nilai-nilai kasih sayang, kesetaraan, toleransi, dan inklusif menunjukkan keteguhan dalam memegang dan melaksanakan nilai peradaban luhur bangsa yang dimiliki.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106464
    Collections
    • LSP-Article In Magazine [28]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository