Karakteristik Sabun Cair dengan Variasi Penambahan Ekstrak Biji Kelor (Moringa oleifera L.)
Abstract
Sabun merupakan sediaan pembersih yang terbentuk dari asam
lemak dan basa alkali. Berbagai jenis dan bentuk sabun telah beredar yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Sabun cair banyak digemari
masyarakat karena memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis sabun
lainnya. Munculnya tren baru back to nature mengakibatkan pergeseran
perkembangan produk kosmetik, khususnya sabun, ke arah natural
product (Duraisanny et al, 2011). Sediaan sabun yang tengah
dikembangkan adalah memanfaatkan bahan alam sebagai bahan baku
utama dan bahan tambahan untuk menggantikan bahan-bahan sintetik,
seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan triclosan. Banyak bahan alam
yang memiliki potensi namun belum dimanfaatkan dengan baik, salah
satunya adalah biji kelor. Menurut Rahayu (2011), biji kelor memiliki
kandungan senyawa sekunder seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan
tanin yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
Selain itu, penambahan ekstrak biji kelor dalam pembuatan sabun cair
akan mempengaruhi karakteristiknya.