Show simple item record

dc.contributor.authorYunia Nabila Aziziy
dc.date.accessioned2013-12-19T08:19:55Z
dc.date.available2013-12-19T08:19:55Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM060210192193
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10606
dc.description.abstractPembelajaran fisika saat ini masih sering mengalami kendala, diantaranya guru kurang memperhatikan keadaan siswa dan minat siswa dalam kelas, model pembelajaran yang kurang cocok, kondisi kelas yang selalu pasif, termasuk juga penggunaan media yang kurang tepat. Dengan demikian guru sebagai pendidik mempunyai peranan penting dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru dituntut untuk meningkatkan keahliannya dalam melaksanakan tugas membantu siswa belajar dengan cara memanipulasi lingkungan, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi, model, atau pendekatan pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa secara optimal. Hasil observasi awal di kelas VII B SMP Negeri Tanggul, ditemukan rendahnya ketuntasan hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan data ulangan harian kelas VII B dari 36 siswa hanya 58,33% yang mendapatkan nilai ≥ 75; sedangkan 41,67% siswa lainnya mendapatkan nilai < 75. Aktivitas belajar siswa juga tergolong rendah yaitu dari 36 siswa hanya 65% siswa yang aktif memperhatikan pelajaran; 49,2% siswa yang bertanya atau menjawab pertanyaan; 33,3% siswa yang aktif bekerja dalam kelompok yang di dalamnya terdapat proses mengukur, mengamati dan mencatat data; 33,3% siswa yang aktif melakukan diskusi dan 54,16% siswa yang aktif mengerjakan tugas. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui strategi pembelajaran aktif pertanyaan rekayasa (plantet question) disertai alat peraga untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Tanggul. Strategi pembelajaran aktif plantet questions (pertanyaan rekayasa) merupakan strategi pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan yang ditanamkan atau diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu, sehingga strategi ini dapat membuat siswa lebih aktif secara individual maupun secara kelompok. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitian sudah ditetapkan di kelas VII B SMP Negeri 3 Tanggul tahun ajaran 2010/2011 yang dimulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 11 November 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, post-test dan dokumentasi. Teknik Analisis data menggunakan analisis refelektif. Persentase aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus, pra siklus 1 dan siklus 2. Data hasil observasi memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus 1 telah mengalami peningkatan yaitu besarnya persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal mencapai 72,96% dan berada pada kategori aktif. Sedangkan pada siklus 2 aktivitas belajar siswa telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 80,56% dan berada dalam kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum adanya tindakan adalah sebesar 58,33%, pada pembelajaran siklus 1 sebesar 80,56% dan pada siklus 2 sebesar 88,89%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2 secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Penerapan strategi pembelajaran aktif pertanyaan rekayasa (plantet question) disertai alat peraga dapat meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa pada pra siklus sebesar 48,77% kategori sedang menjadi 72,96% pada siklus 1 kategori aktif kemudian meningkat sebesar 80,37 % kategori sangat aktif pada siklus 2 ,pokok bahasan zat dan wujudnya di kelas VII B SMP Negeri 3 Tanggul Tahun Ajaran 2010/2011 (2) Penerapan strategi pembelajaran aktif pertanyaan rekayasa (plantet question) disertai alat peraga dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar fisika siswa pada pra siklus 58,33% kategori sedang menjadi 80,56% pada siklus 1 kategori sangat aktif kemudian meningkat sebesar 88,89 % kategori sangat aktif pada siklus 2 pokok bahasan zat dan wujudnya di kelas VII B SMP Negeri 3 Tanggul Tahun Ajaran 2010/2011.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210192193;
dc.subjectPEMBELAJARAN AKTIF PERTANYAAN REKAYASA (PLANTET QUESTION)en_US
dc.titlePENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PERTANYAAN REKAYASA (PLANTET QUESTION)DISERTAI ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII B SMPN 3 TANGGULen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record