Show simple item record

dc.contributor.authorArina Dwi Retnani
dc.date.accessioned2013-12-19T07:05:56Z
dc.date.available2013-12-19T07:05:56Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM070210193157
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10491
dc.description.abstractPengetahuan tentang tumbuhan obat merupakan warisan budaya bangsa turun temurun. Beberapa penelitian melaporkan bahwa minyak atsiri dari beberapa tumbuhan bersifat sebagai antibakteri dan antijamur sehingga dapat digunakan sebagai antibiotik alami. Bunga mawar merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan. Biasanya bunga mawar sebagai bunga hias dengan batang berduri, banyak ditanam di taman dan paling banyak dijual di toko bunga sebagai bunga potong ataupun bunga tabur. Bunga ini berharga karena keindahan dan aromanya, serta bermanfaat dan memiliki banyak khasiat. Bunga mawar wanginya harum karena adanya minyak atsiri di dalamnya. Komponen utama pada minyak atsiri bunga mawar adalah fenil etil alcohol, citronellol, eugenol, dan geraniol. Senyawa citronellol merupakan senyawa yang terbukti memiliki daya antimikroba yaitu dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat minyak atsiri bunga mawar, untuk mengetahui Konsentrasi Hambatan Minimal (KHM)-nya dan untuk mengetahui penurunan jumlah koloni Candida albicans pada perlakuan pemberian minyak atsiri bunga mawar (Rosa hybrida). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris, secara in vitro dengan metode sumuran dengan kontrol positif itrakonazol 10 % dan control negatiff aquades steril ditambah dengan tween. Serial konsentrasi minyak atsiri bunga mawar yang digunakan adalah 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali ulangan dan dianalisis dengan uji One Way Anova. Uji duncan untuk menguji perbedaan antar perlakuan dengan α= 0,05. Hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa kandungan Minyak atsiri bunga mawar (Rosa hybrida) mengandung senyawa citronellol (0,68%), α-pinene (0,26%) dan farnesene (0,25%). Senyawa citronellol dan α-pinene merupakan senyawa yang bersifat antijamur dan merupakan senyawa terpenoid yang terbukti memiliki daya antimikroba yaitu dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa minyak atsiri bunga mawar (Rosa hybrida) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans yang signifikan pada taraf α= 0,05 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (P<0,05), memiliki Konsentrasi Hambat Minimum pada konsentrasi 4% dengan luas zona hambat yaitu 0,016 dan pada perlakuan pemberian minyak atsiri bunga mawar (Rosa hybrida) terjadi penurunan jumlah koloni Candida albicans.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210193157;
dc.subjectMINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR (Rosa hybrida) ,PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicansen_US
dc.titlePENGARUH MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR (Rosa hybrida) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicansen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record