Penentuan Daya Tampung Pencemaran Sungai Bedadung, Kabupaten Jember, Segmen Kecamatan Sumbersari-Kaliwates menggunakan Metode Streeter-Phelps
Abstract
Rowotamtu, Mayang, Bedadung merupakan daerah aliran sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Jember. Sungai Bedadung merupakan sungai utama di DAS Bedadung menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai . Salah satu wilayah yang dialiri sungai Bedadung yaitu Kecamatan Sumbersari dan Kaliwates dengan panjang sungai ± 3 km yang mengalir dari Jembatan Gladak Kembar sampai sebelum pertemuan dengan Sungai Jompo. Wilayah ini memiliki 2 instalasi pengolahan Air (IPA) milik PDAM. pengolahan air yang digunakan untuk air minum PDAM harus memenuhi baku mutu kelas 1 dengan merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pengendalian pencemaran diperlukan untuk menjaga kualitas air dan daya tampung sungai dari kegiatan manusia melalui aktivitas mandi cuci kakus (MCK) maupun pembuangan sampah yang dapat memengaruhinya. Pengendalian pencemaran menggunakan metode Streeter-Phelps diatur oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air. Penentuan profil hidraulik, kualitas air, beban pencemaran, dan daya tampung merupakan tujuan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui pemurnian alami Sungai Bedadung, Kecamatan Sumbersari-Kecamatan Kaliwates dilakukan analisis daya tampung yang ditinjau dari laju reaerasi, laju deoksigenasi, dan defisit oksigen.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus tahun 2019. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tempat yaitu Sungai Bedadung, segmen antara Kecamatan Sumbersari dan Kaliwates, Kabupaten Jember yang sudah dibagi menjadi 3 segmen 4 titik dengan nama BDG01, BDG02, BDG03, BDG04, dilakukan beberapa pengukuran seperti debit, suhu, dan pH. Tempat kedua dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, dengan pengukuran DO, BOD, COD, TSS, TDS, kekeruhan, pH, dan suhu .
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata nilai debit yang menunjukkan profil hidraulik sebesar 0,70 m3/detik. rata-rata nilai parameter kualitas air Sungai Bedadung segmen antara Kecamatan Sumbersari dan Kecamatan Kaliwates yaitu DO sebesar; 6,69 mg/L; BOD sebesar 2,69 mg/L; COD sebesar 34,97 mg/L; TSS sebesar 5,26 mg/L; TDS sebesar 184,72 mg/L; kekeruhan sebesar 3,39 NTU. Parameter kualitas sungai ini menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 masuk ke dalam kelas I dengan memperhatikan IPA PDAM pada sungai digunakan untuk air minum. Beban pencemaran terendah sebesar 69,76 kg/hari yang terdapat pada titik BDG04, dan beban pencemaran tertinggi sebesar 325,28 kg/hari terdapat pada titik BDG01. Laju reaerasi dan laju deoksigenasi memiliki nilai rata rata sebesar 3,856 mg/L.hari dan 1,119 mg/L.hari. BDG02 merupakan titik dengan pemurnian lebih cepat berdasarkan kurva defisit oksigen dengan nilai tc dan xc rendah sebesar 0,054 hari dan 0,007 km. Nilai terendah ini dikarenakan nilai laju raearasi tinggi sebesar tinggi sebesar 4,715 mg/L.hari dan kecepatan aliran tinggi sebesar 0,013 m/detik. Nilai konsentrasi DO aktual dan DO model rata-rata sebesar 6,597 mg/L dan 6,709 mg/L. Nilai Do selisih sebesar 0,626 mg/L dan nilai konsentrasi BOD selisih sebesar 0,254 mg/L. Nilai konsentrasi BOD selisih yang didapat sebesar 15,065 kg/hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa Sungai Bedadung dapat menampung beban pencemaran sebesar 15,065 kg/hari dengan peruntukan baku mutu kelas I.