Show simple item record

dc.contributor.advisorWIBOWO, . Yuli
dc.contributor.advisorSURYADHARMA, Bertung
dc.contributor.authorPRASETYADANA, Febriansah Eka
dc.date.accessioned2021-05-20T02:27:09Z
dc.date.available2021-05-20T02:27:09Z
dc.date.issued2020-11-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104649
dc.description.abstractKomoditas jamur tiram sangat berpotensi untuk diterapkan menggunakan konsep urban farming, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam penggunaan jaringan internet. Pada proses perawatan jamur tiram sangat memerhatikan kondisi suhu dan kelembaban yang harus dipertahankan pada rentang nilai tertentu, agar dapat mengurangi kerugian akibat gagal panen serta monitoring perlu dilakukan selama 24 jam penuh. Hal ini yang menjadi alasan mengapa perlu diterapkannya suatu alat monitoring dengan harga terjangkau dalam menjaga kondisi suhu dan kelembaban yang ideal dengan konsep Internet of Things (IoT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan nilai efisiensi dan efektivitas kinerja setelah penggunaan alat monitoring suhu dan kelembaban yang dirancang dengan menggunakan konsep Internet of Things (IoT) lalu diterapkan pada budidaya jamur tiram. Internet of Things (IoT) pada penelitian ini diterapkan dengan menghubungkan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dengan perangkat smartphone melalui jaringan internet untuk monitoring dengan memanfaatkan sensor DHT22 sebagai detektor suhu dan kelembaban. Metode blackbox testing dijadikan sebagai pengujian kinerja sebelum penerapan alat. Untuk trial and error dilakukan perbandingan alat yang dirancang dengan thermo-hygrometer digital selama 15 jam. Pada kumbung jamur tiram rancangan alat diterapkan selama 24 jam untuk melihat kondisi suhu dan kelembaban lingkungan pada proses budidaya jamur tiram, dan dilanjutkan dengan pengambilan data hasil panen jamur tiram yang kurang ideal. Monitoring dilakukan menggunakan aplikasi Blynk melalui jaringan internet dan data monitoring disimpan pada sebuah database server dan dapat dilihat pada sebuah web. Analisis data yang digunakan yaitu mengukur efisiensi waktu serta efektivitas mutu jamur tiram kurang ideal sebelum dan sesudah alat diterapkan. Hasil dari pengujian kinerja alat monitoring ruang budidaya jamur tiram pada parameter suhu memperoleh nilai error sebesar 0,33 0C, hal ini berarti nilai yang didapat tidak melebihi nilai batas toleransi akurasi sensor DHT22 sebesar ± 0,5 0C, dan dapat dikatakan layak untuk digunakan. Pada parameter kelembaban diperoleh tingkat error sebesar 1,8% RH, sehingga nilai tersebut masih dalam batas toleransi akurasi sensor DHT22 sebesar ± 2% RH, dan dapat dikatakan layak untuk digunakan. Dalam analisis perhitungan efisiensi kinerja diperoleh hasil sebesar 77,95% untuk peningkatan efisiensi waktu monitoring oleh pekerja. Pada analisis nilai efektivitas mutu jamur tiram kurang ideal, mendapatkan nilai hasil perhitungan sebesar 143% menjadi 163%, hal ini menunjukkan hasil panen jamur tiram yang memiliki mutu baik dan dapat dipasarkan semakin meningkat setelah alat yang dirancang diterapkan pada ruang budidaya jamur tiram.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries161710301004;
dc.subjectInternet of Things (Iot)en_US
dc.subjectIoten_US
dc.subjectbudidaya jamur tiramen_US
dc.subjectjamur tiramen_US
dc.titleImplementasi Internet of Things (Iot) Pada Budidaya Jamur Tiram (Studi Kasus Rumah Jamur Barokah Jember)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi1710301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record